Kepala Dinas Kominfo Kota Sukabumi, Gabriel M Sukarman, mengungkapkan pada dasarnya belum ada satu daerah pun di tanah air yang telah menerapkan Smart City. Apalagi, teknologi informasi ini sangat luas mencakup smart lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.
Daerah yang dianggap siap meluncurkan program ini berdasarkan penilaian pemerintah pusat melalui Bappenas, Kementerian Kominfo, Kementerian Dalam Negeri, serta Kemenpan dan RB.
“Tim ini yang menilai kesiapan kota di kabupaten di Indonesia pada 3 dan 4 Mei lalu. Kota Sukabumi masuk pada urutan kedelapan di Indonesia,” ungkapnya.
Dia memastikan seluruh SKPD di Kota Sukabumi telah siap menjalankan program ini. Aplikasi di sejumlah SKPD sudah banyak bahkan mencapai 80 aplikasi yang bisa diakses oleh masyarakat. Namun, karena belum terintegrasi, maka belum bisa diakses secara luas. “Nanti kami pasang desk board untuk menyatukan seluruh aplikasi yang ada di Kota Sukabumi dan bisa diakses oleh masyarakat.
Bukan hanya kegiatan pemerintah yang bisa diakses, tapi juga layanan kepada masyarakat. Peralatan sudah ada tapi nanti kalau semua sudah siap baru dioperasikan,” kata dia.
Smart City di Kota Sukabumi diarahkan untuk pelayanan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Alasannya, dari tiga sektor yang menjadi indikator pembangunan manusia di Kota Sukabumi, hanya sektor perdagangan yang terendah. “Nanti UMKM bisa memasarkan produknya melalui aplikasi Smart City dan melayani pembelian serta penjualan produk,” tandasnya. (ndi)