”Jangankan anak kecil, kita yang dewasa tanpa sensor. Lebih parahnya lagi info di medsos itu dianggap paling benar. Siapa saja memberi sampah. Kalau itu terjadi maka kita dikuasasi teknologi informasi,’’ jelas dia.
Artinya, kata Asril, bukan masyarakat yang memanfaatkan teknologi untuk hal baik, namun sebaliknya. Padahal, teknologi mestinya bisa membuat generasi muda produktif, kreatif, pintar dan tidak dipermainkan. ’’Justru jadi alat penguat daya saing pemuda kita,” tandasnya.
Dadang Rahman Munandar, kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum (PMU) Dinas Pendidikan Jabar saat membuka kegiatan pelatihan menyambut baik program Kemenko PMK. Pesan-pesan Pancasila akan semakin kuat tertanam. Bahkan, bila perlu diteruskan kegiatannya di tingkat kabupaten kota. ’’Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenko PMK. Semoga pelajar Jabar makin melek Pancasila,’’ ungkap dia. (hen/ign)