KPK Teratas, Parpol Buncit

jabarekspres.com, JAKARTA – Modal besar diperoleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menghadapi gempuran politik dari DPR. Amunisi tersebut berupa tingginya kepercayaan publik terhadap lembaga yang menjadi anak dari era reformasi tersebut.

Berdasar survei Populi Center dan Indonesian Corruption Watch (ICW), KPK menjadi lembaga yang paling dipercaya. Bersama dengan presiden, lembaga antirasuah itu bercokol dengan tingkat kepercayaan mencapai 86 persen.

Peneliti Polling Center Heny Susilowati menyatakan, tingginya kepercayaan masyarakat terhadap KPK tak lepas dari citranya yang bersih. ”Tingkat kepercayaannya tinggi karena berhasil menjerat banyak pelaku korupsi, terutama para koruptor kelas kakap,” ujarnya dalam rilis Survei Persepsi Korupsi di kawasan Sarinah, Jakarta, baru-baru ini.

Lantas, bagaimana kepercayaan publik terhadap DPR dan partai politik? Heny menjelaskan, di antara 14 lembaga yang masuk surveinya, dua lembaga politik itu berada di urutan tiga terbawah. Terselip di situ unsur pengusaha swasta.

”Parpol, perusahaan swasta, dan DPR merupakan lembaga yang paling tidak dipercaya rakyat Indonesia,” imbuhnya. Kepercayaan terhadap DPR berada di angka 51 persen, sementara partai politik terjerembap di angka 35 persen.

Sementara itu, peneliti ICW Febri Hendri menilai, hasil survei tersebut merupakan fakta objektif dan cerminan masyarakat saat ini. DPR, partai politik, dan pengusaha yang berada di peringkat terbawah, misalnya, tak lepas dari banyaknya kasus yang menjerat mereka. ”Ini wajar karena banyak koruptor yang dari partai politik, anggota DPR/DPRD, dan pengusaha, ujarnya.

Hal itu, lanjut dia, sudah selayaknya menjadi cambuk bagi para politikus. Dia menilai, sebagai lembaga yang memiliki fungsi regulasi, pengawasan, dan penganggaran, semestinya DPR bisa terlibat aktif dalam pencegahan korupsi.

Selain itu, kata Febri, pekerjaan rumah dimiliki KPK meski kepercayaan masyarakat tinggi. Sebab, dalam survei tersebut, juga didapatkan fakta bahwa 87 persen masyarakat menilai tidak ada perbaikan fenomena korupsi pada satu tahun belakangan. (far/c6/fat/rie)

Tinggalkan Balasan