jabarekspres.com, PURWAKARTA – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi (DM) mengaku tidak terlalu memikirkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh partai politik terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang akan dihelat pada Juni 2018 mendatang.
Usai pertemuan dengan organisasi Paguyuban Pasundan, Selasa (18/7) di Kota Bandung, pria yang kini lekat dengan kemeja putih dan peci hitam itu lebih memikirkan peningkatan kinerjanya baik selaku Bupati Purwakarta maupun Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.
“Orang kan selalu bertanya, siap atau tidak siap, saya selalu katakan ini bukan upacara bendera. Saya ini pekerja, dapat rekomendasi atau tidak dapat rekomendasi, persoalannya bukan disitu, tetapi bagaimana setiap langkah yang kita lakukan hari ini mampu menyelesaikan problem yang diderita masyarakat,” jelasnya sambil didampingi oleh Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi.
Kondisi partainya yang tengah dilanda masalah menyusul penetapan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka, ia akui tidak mengganggu persiapan kinerja partai yang ia pimpin di Jawa Barat dalam menghadapi Pilkada serentak Tahun 2018.
Ini karena, pola yang ia bangun hari ini merupakan pola pendekatan langsung kepada masyarakat yang telah ia lakukan sejak menjabat sebagai anggota DPRD Purwakarta pada Tahun 1999, sehingga menurutnya, konstelasi elit partai tidak terlalu mempengaruhinya.
“Pola saya kan sudah berlangsung sejak lama, ada atau tidak ada momen Pilgub Jawa Barat, pola ini tetap kami lakukan. Komunikasinya langsung dengan masyarakat, kami tidak menciptakan jarak virtual dengan mereka, tidur di rumah penduduk, ngobrol sambil ngopi, itu sudah lama,” kata Dedi menambahkan.
Dedi pun tidak banyak berkomentar saat ditanya awak media terkait trend survei dirinya yang beranjak mendekati dua figur lain, yakni Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.
Dia hanya mengapresiasi dan bersyukur bahwa namanya disebut dalam berbagai hasil survei yang dirilis oleh beberapa lembaga.
Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi berujar dalam konteks Pemilihan Gubernur Jawa Barat mendatang, organisasi yang ia pimpin memilih posisi netral. Pilihan posisi tersebut dikarenakan, seluruh nama yang beredar merupakan pribadi-pribadi yang selama ini dekat dengan Paguyuban Pasundan.