Sekda Iwa Didesak Mundur

Untuk menggalang dukungan, saat itu Iwa mengaku, akan mengoptimalkan sosialisasi yang dilakukan oleh para pendukungnya. Iwa menilai sosialisasi dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh pendukung akan lebih efektif. Dia juga enggan kalau pendaftarannya sebagai kandidat gubernur malah mengganggu kewajibannya sebagai sekda.

”Jadi saya memakai pola lain. Selain dari ulama kan ada dukungan juga dari guru, dokter, perawat. Itu kan sampai ke desa. Bayangkan saja, guru madrasah itu ada 160 ribu. Jadi pola dari mulut ke mulut ini akan lebih efektif,” tutur dia.

Sementara itu, hasrat untuk menuju orang nomor satu pemerintahan juga alami Sekda Kota Bandung Yossi Irianto. Yossi diketahui menyerahkan berkas formulir sebagai bakal calon melalui DPC Partai Demokrat Kota Bandung sebagai bakal calon Wali Kota Bandung periode 2018-2023, Senin (10/7).

Yossi diketahui menjadi peserta terakhir yang mengikuti proses penjaringan yang dibuka oleh Demokrat. Sebab, hari tersebut merupakan batas akhir penyerahan formulir yang oleh partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Yossi mengaku, untuk mengikuti penjaringan tersebut telah mengantongi izin dari Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Sebab, Yossi yang menjabat sebagai Sekda saat ini statusnya masih sebagai ASN.

”Saya mengikuti proses ini setelah mendapat izin dari Pak Wali (Ridwan Kamil, Red). Dan juga saya juga secara jujur, kita tahu bahwa Pak Ridwan Kamil berhasrat maju ke Jabar. Maka saya tertarik untuk ikut (penjaringan) melalui Demokrat,” beber Yossi di Kantor DPC Partai Demokrat, Jalan Terusan Jakarta, Senin (10/7) malam.

Yossi menuturkan, berkeinginan untuk melanjutkan program bagi Kota Bandung yang telah dicanangkan Ridwan Kamil. Yossi optimistis bisa melanjutkan serta memunculkan program baru bagi kemajuan Kota Bandung yang kini dinilai telah mengalami banyak perubahan.

Yossi pun berharap, melalui Partai Demokrat bisa mewujudkan konsep yang telah dicanangkan tersebut. Namun, Yossi harus bersaing dengan kandidat bakal calon lain yang telah mengikuti proses penjaringan dan mekanisme konvensi yang diterapkan Demokrat. ”Dengan siapapun harus bersaing tidak masalah. Kita ikuti prosesnya saja,” pungkasnya. (pan/yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan