Keluhkan Molornya Pengumuman

jabarekspres.com, BANDUNG –  Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sempat ricuh. Sebab, ada beberapa nama siswa yang kemudian hilang serta beberapa orangtua yang mengeluh karena pengumuman akhirnya diundur hingga tengah malam.

Untuk diketahui, seharusnya pengumuman muncul pada Senin (10/7) pukul 14.00. Namun diundur menjadi pukul 23.30.

Dari surat edaran melalui situs ppdb.jabarprov.go.id, disebutkan bahwa pengumuman PPDB ditunda karena masih dalam proses mengunggah data.

”Sehubungan dengan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Tahun Pelajaran 2017/2018 Provinsi Jawa Barat masih dalam proses upload data calon peserta didik pada sistem PPDB aplikasi online, untuk itu kami beritahukan bahwa pengumuman PPDB secara resmi akan diumumkan pada alamat website ppdb.jabarprov.go.id. Semula Senin 10 Juli 2017 pukul 14.00, menjadi Senin 10 Juli 2017 pukul 23.30. Demikian kiranya menjadi maklum,” demikian yang ditulis dalam surat edaran tersebut.

Surat edaran tersebut atas nama Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ahmad Hadadi dengan tembusan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Meski demikian, Gubernur Jawa BaratAhmad Heryawan menegaskan, PPDB dengan sistem semi online tersebut sudah cukup baik. Kalau pun ada masalah, kata dia, itu lebih terjadi karena kurang meratanya fasilitas terhadap jaringan internet di Jawa Barat.

”Kata siapa resah. Itu hanya sebagian orang, jangan digeneralisir. Itu juga perlu diklarifikasi siapa orangnya yang jelas tidak ada masalah apa-apa,” papar Heryawan usai memimpin apel dalam HUT Bhayangkara ke-71 Polda Jabar di Lapang Gasibu Bandung, Kota Bandung, kemarin (10/7).

Sampai saat ini, pria yang akrab disapa Aher itu menegaskan, jika ada kekurangan informasi masyarakat bisa datang ke pihak sekolah. Kalau pun komplen, bisa langsung ke tempat pengaduan.

”Kita memutuskan untuk tidak sepenuhnya online. Kalau online sepenuhnya, pengakses terbesar mungkin hanya dikuasai Kota Bandung, tidak merata ke daerah,” jelas Aher.

Dia pun memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Jawa Barat Ahmad Hadadi yang menggunakan sistem semi online khususnya di jalur akademik.

”Nah sekarang untuk jalur akademik sudah sangat bagus sistemnya semi online. Keluhan mau dari kota mau pun desa bisa diakomodir. Tidak ada yang saling menyalahkan,” terang Aher.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan