Empat Tahun Pengabdian Empat Traveler dalam Book for Papua

Belakangan donasi bukan hanya buku. Tapi, juga alat tulis, seragam, baju bekas, hingga obat-obatan. Satrya maupun Arum sama-sama mengakui, di Papua, mereka tak hanya ”memberi”. Tapi, juga mendapatkan banyak pelajaran berharga. Salah satunya kejujuran.

Misalnya, dari bocah bernama Lepinus yang harus menambang pasir hanya agar bisa melanjutkan sekolahnya di sebuah SD swasta. Uang dari keringatnya ditabung di sebuah celengan.

Book for Papua akhirnya berhasil mengumpulkan donasi untuk membayar uang sekolah Lepinus. Plus membelikan seragam. ”Dia ke sekolah telanjang kaki. Kami pun sempat mengajak dia beli sandal untuk ke sekolah, tapi dia tidak mau,” ujar Arum.

Lepinus ternyata ingin sekali punya sepatu bola. Tapi, tidak mau diberi begitu saja. Dia hanya ingin ditambahi uang untuk membeli sepatu bola. Dia ingin membeli barang berharga dari keringatnya sendiri.  ”Kepolosan dan kejujurannya itulah yang membuat kami sangat terharu,” kata Arum. (*/c10/ttg/rie)

Tinggalkan Balasan