jabarekspres.com – LEBARAN selalu memberikan kesan berbeda bagi setiap orang. Kendati berulang, tapi selalu ada yang kurang.
Meski demikian, kekurangan itu sendiri tak selalu dalam bentuk materi. Sebab, apapun yang berbentuk materi selalu dipandang kurang untuk mereka yang tidak pandai beryukur.
Hal itu yang dirasakan Direktur Utama Ahmad Irfran. Menurut dia, merayakan Idul Fitri adalah sesuatu yang dinantikan oleh semua umat muslim. Termasuk dirinya.
”Ramadan dan Lebaran selalu memberikan kesan tersendiri bagi saya,” ucap Ahmad Irfan kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.
Pria yang meluncurkan buku Inside The Mind of A Leader Membangun Indonesia Memahami Negeri itu mengaku, selalu rindu untuk berkumpul bersama keluarga. Tapi, toh itu tidak bisa terulang kembali. Sebab, dalam waktu selalu ada tumbuh dan hilang berganti.
”Ketika saya anak-anak, tentu berlebaran itu adalah momen berkumpul bersama keluarga. Khususnya orangtua dan kini berkurang,” ungkapnya.
Menurut dia, orangtua adalah segalanya. Pencapaiannya memimpin bank bjb menjadi bank pembangunan daerah dengan market skala kedaerahan, teIah berkembang menjadi bank terkemuka dengan market usaha skala nasional itu tentu ditidak hanya muncul dari dia sendiri dan kerja keras karyawannya. ”Selebihnya, ibadah dan doa dari orangtua. Dan kini hilang,” ucap dia mengenang orangtuanya.
Pria yang diangkat jadi direktur utama pada 19 Desember 2014 itu memang mendorong bank bjb menduduki peringkat 14 terbesar dari 118 bank di Indonesia. Kinerja keuangan bank bjb juga terus menunjukkan trend peningkatan. Pada akhir triwulan III/2016 bank bjb berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 55,6 persen (year on year). Pertumbuhan kredit bank bjb tercatat sebesar 15,7 persen (year on year/y-o-y) dan bank bjb juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi sebesar 1,7 persen.