“Aparatur yang menangani pertanahan di kelurahan dan kecamatan, agar memiliki pemikiran yang inovatif, efektif dan efisien dalam mewujudkan pelayanan pertanahan secara profesional dan bermuara pada peningkatan kepercayaan terhadap pemerintah dalam melakukan pelayanan prima,” imbuhnya.
Sementara Kepala Bidang Pertanahan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Arie Zakaria, mengatakan, tujuan diselenggarakannya acara tersebut adalah untuk meningkatkan wawasan dibidang pertanahan, meningkatkan tertib administrasi dan meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah melalui akselerasi dalam pelayanan di bidang pertanahan.
“Memang baru 7% dari keseluruhan atau baru 124 bidang yang sudah memiliki sertifikat. Demi menghindari serta meminimalisir sengketa pertanahan yang dapat memicu konflik di masyarakat Kabupaten Bandung, saat ini kami sedang merancang perdanya,” kata Arie.
Masih menurut Arie, pemerintah memandang penting pengetahuan dan wawasan pertanahan bagi aparatur yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, untuk itu wawasan serta pemahaman para aparatur harus ditingkatkan dan disinkronkan dengan pemerintah Kabupaten Bandung.
Dalam pelaksanaan bimtek tersebut, hadir sejumlah narasumber yang kompeten yakni Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Bandung H. Yudhi Haryanto, Pembantu Rektor II IPDN DR. Deti Mulyati dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung Atet Gandjar Muslihat. (mg3/gun)