Komunitas LSL Memangsa Pelajar

Dikelompokan berdasarkan penyebab, ODHA di Cianjur 88 persen didominasi hubungan seksual dengan gonta ganti pasangan serta seks menyimpang. Sebanyak 11 persen terdiri dari pengguna narkoba dengan jarum suntik dan 1 persen faktor turunan.

Hilman menuturkan, jumlah itu akan terus mengalami peningkatan pada akhir tahun 2017 nanti dan didominasi oleh pelaku seks menyimpang. ”Untuk penderita didominasi dari kalangan lelaki sek lelaki. Dengan penularan melalui hubungan intim. Tahun lalu mencapai 42 ODHA yang LSL,” kata dia.

Tokoh Ulama sekaligus petinggi PC NU Kabupaten Cianjur  Khoerul Anam, menuturkan, dalam sebuah hadis dijelaskan jika ada tiga golongan yang bahkan syhadatnya tidak akan diterima. Yakni, laki-laki seks laki-laki (gay), perempuan seks dengan perempuan, dan pemimpin yang khianat.

”Sudah jelas jika sangat tidak dibenarkannya perilaku seks menyimpang. Jangankan salat, sedekat, atau amalan yang lain, syahadatnya pun tidak akan diterima. Bahkan kaum Nabi Luth yang melakukan perilaku buruk tersebut diberi azab oleh Allah Swt,” paparnya mengingatkan.

Menurutnya, para ulama terus mengingatkan setiap umatnya agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang, apalagi sampai melakukan seks dengan sesama jenis. ”Pastinya ulama NU di Cianjur sering mengingatkan agar menjauhi perilaku buruk tersebut,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini di Indonesia belum ada rehabilitasi khusus untuk pelaku seks menyimpang. Meskipun hak hidupnya harus dijaga, tapi perilakunya harus diubah supaya tidak merap dan menularkan pada orang lain.

”Jaga hak hidupnya, tapi ubah perilakunya. Seks menyimpang itu penyakit, yakni penyakit pada kejiwaanya. Bentuk rehabilitasi khusus seperti halnya pengidap narkoba, supaya mereka bisa sembuh,” ungkapnya. (bay/rie)

 

Tinggalkan Balasan