jabarekspres.com, BANDUNG – Pertumbuhan bank perkreditan rakyat (BPR) mengalami perlambatan di kuartal pertama 2017. Hal ini karena dipicu karena banyak BPR yang masih melakukan konsolidasi.
Namun demikian, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DPD Jabar Andi Gunawan optimistis kinerja BPR akan segera bangkit. ”Kami yakin kinerja industri BPR masih baik. Walaupun, saat ini kami di hadapkan pada persaingan usaha yang semakin ketat, serta regulasi yang semakin protektif,” ujar Andi di sela Fun Walk dalam memeriahkan Hari BPR Nasional tingkat Jawa Barat di Hotel Bumi Asih, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, kemarin (21/5).
Andi mengatakan pada 2016, pertumbuhan aset BPR di Jabar hampir sama dengan pertumbuhan nasional, yakni tumbuh 10 persen. Dia mengatakan, saat ini, jumlah BPR di Jabar mencapai 250 bank.
Andi memprediksi tahun ini pun, perumbuhan BPR di Jabar tak akan berbeda dengan tahun lalu. Walaupun, memang untuk mencapai target tersebut harus berjuang agar BPR lebih dikenal dan memanfaatkan jasa BPR sehingga bisa terus tumbuh. ”Kami juga banyak menerima kemudahan untuk mendapatkan linkage dari bank umum,” katanya.
Ketua Panitia Fun Walk Perbarindo Jabar, Manahan Gultom, sebanyak 1.8000 peserta mengikuti event ini. ”Target awal cuma seribu peserta. Tapi bersyukur peserta sangat antusias. Hampir 80 persen BPR ikut,” ujar Gultom.
Dia berharap, dengan kegiatan ini semua masyarakat bisa lebih memahami industri BPR dan BPR Syariah. Menurut dia, BPR memiliki segmen khusus yakni banyak melayani nasabah menengah ke bawah seperti UMKM.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabar, Riza Aulia mengatakan, pertumbujan aset BPR hingga Maret 2017, hanya sebesar 0,26 persen. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu pertumbuhan aset BPR di Jabar mencapai 5,26 persen.
”Kredit juga minus 1,29. DPK (dana pihak ketiga) pun mengalami pelambatan. Karena, minus 2,73 persen. Padahal di periode yang sama, tahun lalu tumbuh 2,55 persen,” ujar Riza.
Menurut dia, kinerja minus semua di triwulan pertama karena memang BPR banyak yang konsolidasi. ”Nanti, di akhir baru digenjot,” katanya.