Biaya Politik Besar karena Masa Kampanye Tiga Bulan

”RAB (rencana anggaran biaya)-nya sudah ada. Karena saya memiliki back ground pengusaha, tentu segala sudah saya perhitungkan. Tapi ten­tu tak elok jika diungkapkan ke umum.,” tutur Yana.

Sementara itu, salah satu tokoh muda Kota Bandung yang kepincut dalam ajang Pilwalkot nanti, Tubagus Fiki Satari lebih termasuk bijak dalam menyikapi cost politics. Bagi dia, perkara angka itu relatif, tergantung bagaimana calon tersebut menilai pil­kada untuk masyarakat.

Dalam diskusi tersebut, dia tidak mengungkapkan be­rapa dana yang dipersiapkan untuk Pilkada nanti. Namun, dalam pemaparannya, ketua Karang Taruna Kota Bandung ini lebih menjelaskan ide kreatif agar dana kampanye yang dikeluarkan baik itu dari pemerintah ataupun partai politik agar bisa berman­faat untuk masyarakat.

Dia bahkan memaparkan beberapa langkah yang se­baiknya ditangkap oleh para calon yang akan berkutat di pilwalkot. ”Masyarakat lebih suka sosok pemimpin yang turun langsung ke masyarakat dan membuat program yang berkenaan langsung dengan keinginan masyarakat terse­but,” tuturnya.

Menurt Fiki, hal tersebut sangat mendasar. Sebab, ma­syarakat Kota Bandung lebih banyak dihuni oleh anak muda yang masuk dalam ka­tagori generasi Z. Dalam ar­tian, mereka (generasi kelahi­ran 2000-2020, Red) lebih paham, cerdas dalam menen­tukan pilihan.

”Ini yang kemudian perlu dilakukan oleh para calon. Sebab, Bandung memiliki banyak komunitas yang per­lu diraih. Bagi saya, besarnya cost politics tersebut harus mengakomodir keinganan masyarakat. Jika sudah be­gitu, tinggal masyarakat sen­diri yang menilai,” jelasnya.

Disinggung kemungkinan langkah-langkah dia ditiru oleh calon lain, Fiki mengaku, tidak keberatan. Malah senang jika ada calon wali kota yang hendak mencontek ide-idenya.

Pada kesempatan lainnya. Anggota DPD RI Eni sumarni yang sempat hadir dalam dis­kusi sebelumnya mengung­kapkan, biaya politik ketika dirinya mencoba maju dalam Pilkada di Kabupaten su­medang telah menghabiskan materi sangat besar.

Secara terang terangan dirinya menyebutkan, untuk ukuran Pilkada di Kota kecil seperti Sumedang saja uang Rp 7,5 miliar lebih sudah dihabiskan dalam Pemilu 2013 lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan