Kelurahan Pasir Ka­liki Lomba di Provinsi

jabarekspres.com, CIMAHI – Selain merupakan ciri khas bangsa Indonesia, gotong royong juga merupakan sebuah cermin budaya bang­sa yang harus dipertahankan. Hal itu diungkapkan Seketaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi Muhammad Yani di sela pe­nerimaan tim penilai Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Provinsi Jawa Barat di Kelurahan Pasir Ka­liki (Paskal) Jalan Rancabali, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, kemarin (26/4).

”Saya rasa gotong royong tidak ada di bangsa lain. Indonesia tetap kukuh sampai sekarang,” ujarnya.

Yani menjelaskan, dengan partisipasi dan kesadaran serta sukarela masyarakat dalam bergotong royong, Kelurahan Pasir Kaliki tidak hanya mengandalkan bantuan dari pusat atau daerah. Pihaknya menunjuk Kelurahan Paskal untuk mewakili Cimahi dalam lomba BBGRM tingkat Provinsi Jawa Barat.

Menurut Yani, Paskal bisa dikategorikan terunik dengan beberapa inovasi yang telah dilakukan, tentang bagaiman membina keragaman budaya, suku bangsa, agama dengan masyarakatnya yang bisa kuat dari sisi kegotong royongannya.

”Paskal merupakan salah satu kandidat terbaik untuk tingkat Jabar. Sekarang Cimahi masuk tiga besar dan mudah-mudahan bisa mewakili provinsi di tingkat nasional,” jelasnya.

Dia berharap, ke depan tidak hanya Kelurahan Pasir kaliki saja tetapi kelurahan-kelura­han lain juga bisa menumbuh kembangkan gotong royong sebagai budaya bangsa.

Di tempat yang sama, Lurah Pasir Kaliki Ajat Sudrajat mengaku bangga dengan terpilihnya Kelurahan Pasir Kaliki untuk mewakili Kota Cimahi di ajang BBGRM ini.

Dia menyebutkan, meski 60 persen Kelurahan Cimahi merupakan perumahan dan 40 persen pemukiman, tetapi dengan modal komunikasi, silaturahmi dan ajakan dise­tiap kegiatan rasa kebersamaanitu tetap kuat. ”Tergantung dari kitanya, sebagi pemerintahmendorong, men-support, mengajak dan selalu dekat dengan masyarakat,” sebutnya.

Sementara itu, perwakilan tim penilai yang juga Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Jawa Barat, Wardana mengungkapkan, Cimahi merupakan Kota yang masuk tiga besar di ajang BB­GRM tingkat Provinsi Jabar dengan dua Kota lain yaitu Banjar dan Sukabumi.

Wardana menjelaskan, ada empat bidang yang masuk dalam kategori penilaian ajang ini. Em­pat bidang tersebut adalah, bidang kemasyarakatan, bidang eko­nomi, bidang sosial agama dan budaya sertabidang lingkungan hidup. Dengan masing-masing bidang memiliki indikator-indi­kator penilaian tersendiri. ”Kita cocokan dengan apa yang telah dikirimkan oleh pihak pemkot Cimahi, khususnyayang berupa data-data administrasi. Kita coba konfirmasi, klarifikasi yang selanjutnyapeninjauan kela­pangan,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan