Golkar–Hanura Bentuk Poros Jabar

Dedi mengaku pihaknya tidak berkehendak kalau kon­flik elit di Jakarta berimpli­kasi politik di Jabar. Sebab, dia akan sepakat untuk meng­gulirkan poros Jabar dengan dukungan kekuatan partai mandiri yang menyerap ke­inginan masyarakat Jabar.

”Jadi poros Jabar ini bukan elite partai dan tidak berben­turan dengan ideologi. Kita tidak mau diseret konflik. Hanura dan Golkar akan gu­lirkan poros Jabar,” paparnya.

Meskipun dua partai ini juga berkoalisi di Pilgub DKI. Lanjut Dedi, pihaknya sepa­kat akan membuat koalisi yang tidak gaduh dan bermartabat. Bahkan dia menyebut poros Jabar bisa disebut juga poros adem. ”Urusan Jabar urusan­nya Jabar. Ini harus sampai poros partai, dimungkinkan PKB masuk,” pungkasnya.

Sementara itu, Plh Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengajak, seluruh stakeholder partai politik di Jawa Barat untuk secara bersama-sama menguatkan kehidupan de­mokrasi di indonesia, khus­usnya di Jawa Barat. Terlebih saat ini dalam waktu dekat akan menggelar Pilkada se­rentak di 16 kabupaten/kota dan Pilgub 2018 mendatang. ”Rakorda ini penting, bagai­mana ini untuk menyongsong Pilkada dan Pilgub 2018,” ungkapnya

Dalam Rakorda ini masukan-masukan dari bawah akan di serap dan dilakukan aktuali­sasi oleh kader Hanura untuk dijadikan bekal dalam menen­tukan calon untuk Pilgub dan juga Pilkada 2018. ”Karena berangkat dari kebaikan, nanti akan menghasilkan pe­mimpin yang baik,” imbuhnya.

Ketika disinggung mengenai komunikasi politik yang dila­kukan oleh dirinya dengan Partai Hanura, dia menjelas­kan hanya sebatas komuni­kasi politik biasa saja. ”Ya banyak yang dibicarakan, macem-macem,” ungkapnya.

Sedangkan Wali Kota Bandung yang turut hadir sebagai un­dangan mengimbau kepada partai politik agar menjunjung tinggi pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. ”Bisalah berkampanye dengan cara baik tanpa ribut-ribut seperti Ja­karta,” kata pria disapa Emil ini

Emil mengatakan, hajatan demokrasi yang nantinya di­prediksi berjalan panas, namun tetap dikemas dengan kede­wasaan berpolitik para pe­serta. Bahkan, Emil mengim­bau kepada partai manapun agar tidak melancarkan ma­nuver kampanye hitam yang berakibat buruk kepada per­sepsi masyarakat terhadap calon kepala daerah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan