BANDUNG – Seorang ibu melemparkan anak kandungnya ke sungai hingga tewas di Singaparaya, Kampung Ciceret, Desa Ciapus, Kecamatan Banjaran, Rabu (5/4) sekitar pukul 07.00. Motif pembunuhan tersebut terdorong oleh himpitan ekonomi.
Korban diketahui Muhammad Fazar Sulaiman, balita 16 bulan. Ibu korban diketahui F, 24, warga Kampung Babakan Sindangpanon, Desa Sindangpanon Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Kapolsek Banjaran Kompol Susianti Rahmi SH membenarkan, insiden tersebut. Menurut pengakuan tersangka, katanya, kejadian tersebut dilakukan setelah tersangka pulang dari rumah mertuanya di Kampung Pasir Panglay Desa Mekarjaya Kecamatan Banjaran. Tersangka, berjalan dengan menggendong korban, dengan melalui jalan Kampung Sindangpanon.
Saat ketika melintasi aliran sungai, tersangka sempat berhenti di atas jembatan, lalu memperhatikan keadaan sekitar sambil melihat keadaan sekitar.
”Setelah melihat tidak ada orang, tersangka memegang kedua tangan korban, lalu tersangka melemparkan korban ke bawah jembatan,” kata Susianti di Mapolsek Banjaran, kemarin (6/4).
”Tersangka melihat langsung korban terbawa arus sungai,” sambungnya. Setelah melemparkan korban, tutur Susianti, tersangka langsung pergi ke rumahnya dengan berjalan kaki. Tak lupa, pelaku juga membuang kain gendongan yang sebelumnya dipakai membawa korban.
Selanjutnya, katanya, pada pukul 16.00, tersangka kembali datang ke jembatan tersebut untuk memastikan anaknya masih hidup atau sudah tewas. Akan tetapi, tuturnya, tersangka tidak menemukan keberadaan anaknya.
”Setelah melihat anaknya tidak ada di lokasi kejadian, tersangka pun pergi ke rumah suaminya dengan maksud berpura-pura menanyakan korban. Hal itu untuk mengelebui bahwa dirinya yang telah melakukan tindak pidana tersebut,” tuturnya.
Susianti mengungkapkan, setelah pencarian anaknya tidak berhasil, tersangka pun kembali pulang ke rumahnya. Tapi, kata Susianti, sekitar pukul 17.30, seorang saksi bernama Ari menemukan sesosok mayat korban di tanggul irigasi sungai Singaparaya. Saksi langsung melaporkannya ke petugas kepolisian.
Setelah memeriksa saksi-saksi, terlihat kejanggalan dari ibu korban yang tidak terlihat gelagat berduka sama sekali. Dari situ petugas Sat Reskrim polsek Banjaran mencurigai ibu korban sebagai pelaku utama. ”Dia sempat berusaha mengelabui petugas dengan menyebutkan dia terpeleset. Dan korban terjatuh dari gendongan,” ungkapnya.