jabarekspres.com – Vladimir Vujovic, Achmad Jufriyanto, Tony Sucipto dan Supardi akan menjalani ujian di Stadion Teladan Medan. Menghadapi PSMS Medan, Minggu (26/3), kuartet pertahanan Persib akan disuguhkan permainan menyerang khas penggawa PSMS.
Cepat, keras dan lugas adalah ciri yang dimiliki oleh skuad besutan Mahruzar Nasution. Legimin Raharjo dkk pun tidak ingin tampil buruk karena akan bermain di hadapan publiknya sendiri.
Ujian untuk pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman di lini pertahanan cukup beralasan. Sebab, pada tahun 2016 lalu rekor Persib kalah main tandang begitu buruk.
Dalam 17 laga tandang yang dilakoni, Atep dkk hanya mampu mengemas dua kali kemenangan, sembilan kekalahan dan enam hasil seri. Catatan tersebut tidak begitu istimewa untuk tim sebesar Persib Bandung yang notabene tim jawara ISL 2014.
“Tujuan ujicoba adalah selayaknya persiapan jadi kita mengevaluasi hasil latihan selama ini. Sudah sejauh mana perbaikannya,” kata Djadjang sebelum bertolak ke Medan, Jumat, (24/3).
Selain pertahanan, ujian pun datang untuk lini pertahanan. Pasalnya, datang ke Medan tanpa striker andalan Sergio van Dijk yang masih dibekap cedera.
Dari daftar pemain yang ada, Maung Bandung mempunyai tiga nama yang mampu mengisi slot dari Sergio. Tantan, Shohei Matsunaga dan pemain muda Angga Febriyanto. “Selain pertahanan lini serang pun akan diuji,” ujarnya.
Dengan absennya Sergio yang biasa diandalkan dengan formasi 4-2-3-1, Djadjang pun menyiapkan alternatif lain. Yakni 4-3-3 atau 4-1-4-1, bisa jadi opsi untuk melawan Ayam Kinantan.
Dari kubu tuan rumah, tim berjuluk Ayam Kinantan tentunya tak ingin bermain buruk di hadapan publiknya sendiri. PSMS Medan pun terus melakukan pembenahan skuat untuk menghadapi tim tamu. “Kami akan mainkan pola permainan transisi. Bermain transisi bertahan dan menyerang dan sebaliknya. Tapi tentu kami tidak bisa jabarkan secara detil,” sebut pelatih PSMS Medan Mahruzar Nasution.
Yang menjadi fokus pembenahan, lanjut Mahruzar, adalah memperbaiki lini depan sebagai strategi penyerangan untuk menembus jantung pertahanan Persib. Pola permainan transisi juga menjadi senjata yang diharapkan bisa meredam soliditas penyerangan Maung Bandung.