jabarekspres.com, BANDUNG – Dua kerangka manusia purba berhasil ditemukan di Gua Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Dengan dua penemuan tersebut, total telah ditemukan tujuh individu kerangka manusia purba zaman Mesolitikum di lokasi yang sama.
Ketua Peneliti Balai Arkeologi (Balar) Bandung Dr Lutfi Yondri, M. Hum mengungkapkan, dua individu kerangka manusia purba berhasil ditemukan oleh tim peneliti pada Senin (20/3) dan Selasa, (21/3). Temuan kedua individu kerangka manusia purba kali ini diprediksi lebih tua dari temuan-temuan sebelumnya.
”Manusia purba kali ini kemungkinan lebih tua dari temuan sebelumnya. Sebab, kedua individu kerangka manusia purba kali ini lebih dalam dari temuan sebelumnya,” kata Lutfi, kemarin (21/3).
Dia mengatakan, penggalian yang dimulai pada tahun 2000 tersebut dilakukan di kedalaman berbeda. Dulu di kedalaman sekitar 1,6 meter. ”Kalau sekarang masing-masing 2,45 meter dan 2,3 meter,” sambungnya.
Lutfi mengatakan, belum bisa memastikan usia dari kerangka manusia tersebut. Namun, mengacu pada temuan kerangka manusia purba di kedalaman 1,5 meter, usianya di kisaran 5600-9000 tahun. ”Karena terkubur lebih dalam, maka temuan kali ini bisa jadi lebih tua dari temuan-temuan sebelumnya,” ungkapnya.
Dia memerinci, semua temuan tersebut berasal dari kerangka manusia purba zaman Mesolitikum. Hal ini mengacu pada ciri paling dominan, yakni mereka tinggal di gua-gua dengan penggunaan alat masih sederhana dari tulang belulang dan serpihan-serpihan.
Dari total tujuh kerangka manusia purba sejak penggalian yang dimulai tahun 2000, pihaknya telah berhasil mengidentifikasi berdasarkan jenis kelamin untuk masing-masing kerangka. Di antaranya tiga individu kerangka berjenis kelamin laki-laki, satu perempuan dan satu belum teridentifikasi. Sementara untuk temuan dua kerangka di 2017 ini, pihaknya masih harus melalui proses laboratorium.
”Hasil data secara forensik dan ontologi untuk temuan sebelumnya sudah bisa ditentukan jenis kelaminnya. Hanya 1 yang belum teridentivikasi karena yang ditemukannya hanya tulang tengkorak saja, untuk yang dua sekarang harus diuji di laboratorium,” bebernya.
Dia menguraikan, penggalian kerangka manusia prasejarah kali ini dilakukan tujuh orang tim peneliti. Teknis ke depan, pihaknya menginginkan adanya pembuatan replika kerangka sebelum diangkat.