Kemarin (11/3) Mamat sudah sampai Pasuruan. Dia mengabarkan sepeda lipatnya terserempet mobil. Akibatnya, jalan sepedanya sudah tidak normal. Dia berencana mencari bengkel saat tiba di kota.
Selain mengalami kerusakan, hingga kini sepeda lipat Mamat sudah mengalami tiga kali ban pecah. Ban belakang juga sudah diganti karena robek. Dia memperbaiki semua sendiri.
Mamat merasa waswas saat melintas di Taman Nasional Baluran nanti. Sebab, dia harus membelah jalan di tengah hutan. Jauh dari permukiman. ’’Tapi, saya tetap yakin dapat perlindungan Allah. Itung-itung latihan. Di Papua nanti sepertinya lebih berat,” terangnya.
Akhir Maret ini dia menargetkan sudah tiba di Denpasar, Bali. Sedangkan pada pertengahan tahun sudah mengelilingi Papua dan Sulawesi. Sisa waktunya lalu digunakan untuk menyusuri jalan-jalan di Kalimantan dan Sumatera. Pada 21 Februari 2018 dia berharap sudah pulang ke rumah sesuai janjinya kepada istri, anak, dan sang mertua. (*/c10/ari/rie)