bandungekspres.co.id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta kepada seluruh Cabang Olah Raga (Cabor) untuk terus melakukan pembinaan terhadap atlet-atlet berbakat di Jabar. Hal ini untuk menciptakan regenerasi atlet di Jawa Barat.
Dia berharap, dengan menyelenggarakan berbagai event kelas usia dini, akan lahir generasi t yang menjadi cikal-bakal atlet berprestasi ke depan.
”Gelaran event untuk usia dini harus dilakukan secara berkala dari berbagai jenjang usia,” jelas Heryawan ketika ditemui dalam kejuaran renang pelajar di Gelanggang Renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kemarin (3/3).
Dirinya menilai, dengan adanya event ini menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pembinaan atlet. Menurut dia, bagaimana daerah mampu memunculkan atlet-atlet baru untuk menciptakan olah raga yang maju.
Heryawan menuturkan, keinginannya untuk memperbanyak event-event olahraga kelas usia dini untuk pembibitan, diharapkan mampu melihat prestasi anak. Selain itu, bisa untuk diikutsertakan pada kejuaraan yang tingkatannya lebih tinggi.
Dalam sambutannya, Aher –sapaan Ahmad Heryawan- mengapresiasi Kejurda Renang tingkat TK hingga SMA ini. Pasalnya acara yang dilakukan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut tersebut diawali oleh perlombaan tingkat Jabar.
”Dua tahun lalu kan ini tingkat Jabar, sekarang ada peningkatan menjadi tingkat Jawa-Bali,” tuturnya.
Melihat kemajuan ini, Aher meminta agar penyelenggaraan dan juga kepanitiaan terus diperbaiki kegiatan. Nantinya bisa menyelenggarakan perlombaan serupa pada tingkatan yang lebih tinggi, seperti halnya bisa menyelenggarakan tingkat nasional.
”ke depannya, semakin bagus penyelenggaraannya, semakin profesional, sehingga tidak hanya masuk kalender PRSI Jabar, tapi jadi event tahunan yang berkualitas,” ujarnya.
Lebih lanjut Heryawan menjelaskan, dengan diselenggarakannya kejuaraan daerah ini, mampu memunculkan perenang-perenang baru. Dengan demikian penyelenggaraan ini bisa disebut berhasil karena mampu melahirkan atlet baru.
Terlebih kata Aher, 2020 selanjutnya akan dilaksanakan PON dan Peparnas di Papua. Sehingga akan lebih bagus ketika 70 persen atlet yang bertanding di sana adalah atlet-atlet baru hasil binaan daerah.
”Sebab tanda kita memajukan olahraga adalah hadirnya atlet-atlet baru. Kalau kemudian atlet lamanya tinggal 30 persen tahun 2020 di Papua itu bagus, berarti atlet barunya bisa 70 persen, berarti ada pembinaan kan,” jelasnya.