bandungekspres.co.id, BANDUNG – Meskipun Pilkada serentak 2018 dilaksanakan satu tahun lagi, namun beberapa partai politik tampaknya sudah mulai membuka komunikasi untuk melakukan penjajakan koalisi. Naik pada pemilihan gubernur atau kepala daerah di kabupaten/kota.
Pengurus DPD Partai Golkar Mq Iswara mengungkapkan, untuk membuka ruang komunikasi politik dibutuhkan kesepakatan. Terlebih dahulu di internal partai, namun untuk mejalin komitmen beserta partai lain dalam ajang Pilkada nanti memang dibutuhkan oleh semua partai.
”Pola koalisi yang berbeda untuk Pilgub dan Pilkada di 16 kabupaten/kota, harus dirumuskan. Apakah akan melakukan penyeragaman koaliasi atau koalisi yang bebas ini nanti kita akan bahas,” jelas Iswara ketika ditemui di dalam diskusi publik Peluang Kolisi dalam Pilkada 2018 kemarin (3/3).
Dirinya mengaku, untuk saat ini, pihaknya belum bisa menentukan apakan nanti akan ada penyeragaaman koalisi atau tidak. Sebab untuk melakukan langkah tersebut diperlukan pemahaman dan pengolahan stategi politik yang matang.
Selain itu, dalam penentuan kebijakan tersebut peran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menjadi penting dalam pengambilan keputusan politik nanti.
”Kita akan melakukan konsultasi terlebih dahulu ke DPP. Sehingga nanti yang menentukan dari DPP,” kata dia.
Kendati begitu, meskipun keputusan nanti dipegang oleh pusat pihaknya bersama internal partai di tingkat kabupaten/kota sudah mulai menjajaki komunikasi lintas partai tetapi dalam keputusannya DPP tetap akan mengambil peran.
Disinggung mengenai ajang Pilgub 2018 nanti, nama Dedi Mulyadi akan menjadi bakal calon gubernur yang diunggulkan partai berlambang pohon beringin ini. Namun untuk keputusannya tetap akan merujuk pada rekomendasi DPP.
”Kami akan tepat mengajukan ketua nanti rekomadasinya tergantung dari DPP sendiri siapa yang akan menjadi bakal calon gubernur Jabar. Saat ini juga ketua sudah melakukan road show untuk sosialisasi,” ujarnya.
Ketika ditanya komunikasi lintas partai, mana saja yang akan bergabung dengan Golkar untuk 2018, Iswara menjelaskan, komunikasi sudah dilakukan keberbagai partai yang oleh ketua. Namun Iswara enggan menyebutkan partai mana saja yang sudah menjalin dengan Golkar untuk 2018 mendatang.
Sementara itu Sekretasris DPD partai Demokrat Jabar Herlas Juniar mengatakan, partainya dalam memilih calon pimpinan daerah partainya tetap akan menggunakan mekanisme penjaringan yang kemudian dilanjutkan dengan survey sehingga dalam tahapan ini, akan mengurucup siapa yang nanti akan didukung dari kader partai maupun dari luar partai.