SUMEDANG – Gubernur Insitut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Ermaya Suradinata berharap kemitraan dengan awak media, dapat kembali terjalin sehingga bisa bersinergi.
”IPDN memandang penting pers sebagai pilar keempat setelah eksekutif, legislative dan yudikatif. Tidak hanya penting namun juga strategis dalam memberikan informasi dan pendidikan kepada public sekaligus menjadi alat control sosial,” kata Ermaya dalam sambutan peresmian Media Center IPDN Jatinangor, Jumat (3/3).
Dia berharap keberadaan media center, dapat meningkatkan aksebilitas pers terkait pemberitaan. Untuk mendukung hal itu IPDN membangun kantor khusus untuk ditempati para wartawan yang disebutnya Kelompok Kerja (Pokja) IPDN. Rencananya para awak media itu, selain mendapatkan fasilitas bangunan yang disertai fasilitas pendukung seperti jaringan internet, computer dan printer. Juga akan diberikan ID Card khusus yang bisa digunakan untuk keperluan liputan di IPDN.
Meski demikian sebut dia, bukan berarti dengan adanya Media Center tersebut pemberitaan wartawan lebih condong pada hal-hal yang bersifat baik saja, tetapi dia berharap informasi yang disajikan dapat memenuhi unsur cover bothside (berimbang).
”Jadi saya mohon ada keseimbangan untuk pemberitaan, bukan berarti saya ingin baiknya saja, nggak. Ini untuk cross chek, yang baiknya juga tolong diberitakan juga,” tandasnya.
Salahsatunya prestasi IPDN yang luput dari mata media, IPDN pernah mendapatkan juara umum karate tradisional tingkat dunia di Praha, Republik Ceko, juara I debat politik government days yang diselenggarakan Korps Mahasiswa Politik Pemerintahan Universitas Gajah Mada.
Tak hanya dari sisi akademis, sisi social pun IPDN turut berkiprah untuk lingkungan di sekitarnya. Salah satunya IPDN, telah membangun beberapa rumah yang layak huni yang ditempati masyarakat di sekitar kampus IPDN. ”Ini karena adanya permintaan dari RT, RW, makanya kita bangun rumah yang layak. Dan hasilnya sudah ada, bukan baru berencana, bukan. Sudah dilaksanakan dan ditempati rumahnya oleh keluarga-keluarga mereka,” tambahnya.
Mantan Gubernur Lemhanas ini pun bersikap tegas dalam menegakan aturan, dia pun menyebutkan ada beberapa praja yang mendapat sanksi karena melanggar disiplin. Sanksi terberatnya yakni dipecat dari IPDN, termasuk tidak hanya ke praja sanksi disiplin juga dia terapakn ke para pengasuh praja IPDN.