bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Sebanyak 150 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Bandung Barat belum siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2-8 Mei 2017. Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan KBB Juhro Hamdan mengatakan, tahun ini, jumlah sekolah yang akan mengikuti UNBK hanya 8 dari 158 SMP negeri dan swasta.
Menurut dia, minimnya sarana dan prasarana menjadi penyebab ratusan sekolah tersebut tak bisa mengikuti UNBK. ”Jumlah SMP yang siap menggelar UNBK tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu, kurang dari 8 sekolah,” kata juhro di Ngamprah belum lama ini.
Menurut Juhro, banyaknya sekolah yang belum siap menggelar UNBK tak hanya disebabkan belum tersedianya infrastruktur seperti komputer dan perangkat lainnya. Namun, hal itu juga lantaran pihak sekolah belum siap menerapkan ujian berbasis teknologi.
Apalagi, sejumlah sekolah di daerah pelosok memiliki keterbatasan terhadap akses internet. Hal itu berpotensi menyebabkan gangguan teknis dalam pelaksanaan UNBK.
Menurut Juhro, kendala itu tak hanya dialami sekolah-sekolah di Bandung Barat, tetapi juga di seluruh Jawa Barat. Sebagian besar SMP di Jabar tahun ini tetap menjalankan ujian nasional berbasis kertas.
”Namun, kami terus upayakan agar semua SMP di KBB bisa menggelar UNBK. Ini kami lakukan secara bertahap. Tahun ini pun, sudah ada peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Juhro.
Lebih Juhro mengatakan, peserta Ujian Nasional (Unas) SMP di KBB mencapai 19.242 siswa. ”Peserta tahun ini jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya,” terangnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, dalam hasil Unas tahun ini diharapkan dapat lulus 100 persen. Selain itu, para siswa juga diharapkan mampu memiliki nilai tinggi menjadi seorang siswa berprestasi tinggi. ”Kita berharap siswa di KBB itu memiliki nilai tinggi di Jawa Barat bahkan nasional. Karena memang potensi ke arah sana bisa memungkinkan,” ungkapnya.
Juhro yang baru menjabat Kabid SMP di awal tahun 2017 ini mengaku masih melakukan pendataan serta berkeliling ke sekolah-sekolah untuk meninjau kesiapan menghadapi Unas. ”Saat ini saya fokus dulu meninjau ke lapangan. Termasuk kesiapan sarana prasarana sekolah dalam menggelar Unas. Kita harus siapkan semaksimal mungkin,” tandasnya.