Rendam Ratusan Rumah, Warga Kabupaten Bandung Bosan Kebanjiran

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Hujan deras yang mengguyur kawasan Bandung Selatan dan sekitarnya pada Sabtu (25/2) malam kemarin, berdampak banjir banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung. Ratusan rumah di dua kecamatan tersebut terendam air karena luapan Sungai Citarum dengan ketinggian antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter.

Camat Baleendah Cep Azis Sukandar mengatakan, luapan Sungai Citarum ini mulai menggenangi rumah warga sejak Sabtu malam dengan ketinggian 150 sentimeter. Tidak hanya limpahan dari Kota Bandung, kawasan Baleendah pun memang hujan terus menerus dan merata di wilayah Kabupaten Bandung sejak pagi hari.

Dia mengatakan, sungai Citarum yang merupakan pertemuan antara sungai Cisangkuy dan Citarum tak mampu menampung besarnya volume air. Dampaknya, di Kecamatan Baleendah ada dua wilayah yang tergenangi yakni Kelurahan Baleendah dan Andir.

“Setelah mengetahui kedua wilayah itu terkena banjir, kami langsung melakukan penanggulangan, yang pertama mengevakuasi warga. Meskipun sudah ada terbiasa, namun kami tetap menyiapkan sejumlah tempat untuk pengungsian para korban banjir yaitu, Gor Inkanas dan Gor Kelurahan Baleendah,” kata Azis, kemarin.

Menurutnya, luapan Sungai Citarum biasanya menggenangi terlebih dahulu ke wilayah Cieunteung. Namun, saat ini luapan sungai tersebut terlebih dulu menggenangi wilayah Kecamatan Andir.

Selain menyiapkan beberapa titik pengungsian, jelas dia, pihak Kecamatan Baleendah bersama instansi lainnya seperti BPBD Kabupaten Bandung, TNI, Polri serta para relawan kebencanaan telah siap siaga. Mengantisipasi banjir susulan yang lebih besar, mengingat curah hujan hingga penghujung Februari ini masih tergolong tinggi.

Azis melanjutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah terkait bencana banjir ini. Ia juga sudah mendapatkan informasi pembangunan danau retensi di Cieunteung untuk meminimalisir banjir tahunan dalam waktu dekat akan segera terealisasi.

“Ya tahun ini katanya pembangunannya akan dimulai. Kalau tidak salah tinggal menunggu pembayaran saja dari pihak BBWS ke warga Kampung Cieunteung. Semoga saja cepat terlaksana pembangunan danau retensi itu, agar mengurangi beban Citarum di saat musim hujan,” ujarnya.

Sementara itu, Siti Kusnawati, 32, salah seorang warga Dayeuhkolot mengungkapkan, banjir ini merupakan banjir kedua dalam 2017 ini. Meskipun rumahnya terendam banjir, namun dirinya bersama kelurganya belum bergegas untuk mengungsi di tempat yang sudah disediakan di wilayah Dayeuhkolot. Sebab, banjir kali ini belum terlalu besar. Dia dan keluarganya memilih tinggal di rumahnya di lantai dua.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan