Menyikapi pertandingan, Pelatih Persiba Timo Scheunemann kritik gol Sergio melalui titik putih di menit ke-28. ”Itu tidak perlu terjadi,” kata Timo. Sebab, pemain belakang Persiba dinilai Timo tidak mengenai kaki Sergio sehingga berbuah tendangan penalti.
”Harusnya itu enggak penalti, tapi karena main malam jadi wasit agak gelap,” kata Timo lagi.
Jika penalti tersebut tidak terjadi, kata dia, anak asuhnya sudah bisa mengembangkan permainanan. Namun gol tersebut justru membuat Marlon da Silva Cs bermain membabi buta dengan terus menyerang tanpa melakukan pertahanan yang baik.
”Kita sedang lakukan counter attack dan hilang bola lalu kita kebobolan. Kesalahan kita sendiri ada satu counter attack jadi mereka bermain sepakbola rock and roll dan bermain gila,” paparnya.
Terlepas dari itu, Timo mengatakan secara keseluruhan permainan Marlon da Silva Cs sudah mengalami peningkatan dibandingkan saat laga melawan Persela. Mental menjadi salah satu perkembangan yang dimiliki penggawa Persiba meski secara hasil tidak memuaskan.
”Kita sudah bisa mengimbangi, sudah mulai menerapkan pola. Mental juga sudah ada perkembangan, ini hal yang bagus. Tapi ini kekalahan yang menyakitkan,” tandasnya.
Sementara itu, Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengakui timnya sempat gugup hingga 15 menit pertama. Itu membut tim lawan berhasil mencuri gol cepat. ”Di awal pertandingan kami agak sedikit nervous kurang konsentrasi sampai 15 menit awal,” ujar Djadjang seusai laga.
Namun dia bersyukur, skor berakhir untuk keunggulan timnya. Pelatih karib disapa Djanur ini mengklaim, masuknya dua pemain ‘kojo’ yaitu Dedi Kusnandar dan Supardi di paruh kedua mengubah permainan timnya menjadi kian positif. ”Masuknya dua pemain itu, Supardi dan Dedi di babak kedua membuat Vladimir Vujovic dan Achmad Jufriyanto bisa merambat ke sektor tengah dan menciptakan peluang,” ucapnya.
Kendati unggul, tak lantas membuat dia puas diri. Djanur masih memiliki beberapa catatan agar penampilan pada laga selanjutnya kian oke. Djanur sedikit kecewa dengan satu gol yang bersarang ke gawang timnya. ”Sangat disesalkan di fase grup ingin clean sheet tapi kebobolan. Karena kehilangan konsentrasi,” ungkapnya.