Arogansi Duo Manchester, Rontok

bandungekspres.co.id – “SIAPA pun juara Premier League, trofinya tak pernah terbang ke luar kota Manchester”. Candaan berbau kewilayahan tersebut seolah menampar kota-kota lain di Inggris yang kesulitan menjadi kampiun di Premier League.

Faktanya dalam sepuluh musim terakhir atau sejak 2006-2007 lalu, hanya tiga kota di luar kota pelabuhan Inggris tersebut yang bisa menggondol gelar juara. Yakni wakil kota London Chelsea (2009-2010 dan 2014-2015) serta wakil kota Leicester Leicester City (2015-2016). Di luar dua kota itu, Manchester United dan Manchester City jadi pemenangnya.

Namun kesombongan duo Manchester benar-benar dimentahkan musim ini. Setidaknya sampai kemarin. Jangankan juara, sampai pekan ke-23 ini baik United dan City terlempar dari konstelasi empat besar. Malah tiga tim London (Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Arsenal) berada di posisi satu sampai tiga.

United kehilangan momentum memangkas poin lebih banyak dengan Liverpool yang ada di posisi empat klasemen atau zona Liga Champion. Kemarin (2/2) di Old Trafford, Setan Merah hanya bermain imbang tanpa gol lawan Hull City. Jadi jarak United dengan Liverpool adalah empat poin (42-46).

Sementara kemarin (2/2) City lebih cermat buat memanfaatkan peluang dengan menang besar 4-0 atas West Ham di Olympic Stadium London. Dengan donasi tiga poin tersebut maka City mengumpulkan poin yang sama dengan Liverpool (46-46). Empat gol City kemarin dihasilkan Kevin De Bruyne pada menit ke-17, David Silva (21′), Gabriel Jesus (39′), dan Yaya Toure (67′-penalti).

Meski menang City tertahan di posisi lima karena agregat gol Liverpool lebih baik daripada Pablo Zabaleta dkk. Liverpool membuat 52 gol dan kebobolan 28. Sedang City mencetak 47 gol dan jebol 28 gol.

Pelatih United Jose Mourinho dalam situs resmi klub menyatakan kecewa dengan hasil kemarin. Walau mengontrol pertandingan dengan ball possession sampai 70 persen toh lini depan United seperti mentok.  “Saya tak akan mengkritik lawan karena mereka bertanding seolah menghadapi laga hidup mati. Sehingga satu poin yang mereka raih adalah sebuah apresiasi buat kerja keras mereka,” tutur Mourinho.

Tinggalkan Balasan