Garuda Nusantara Pelopor UNBK Swasta

bandungekspres.co.ic, CIMAHI – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017/2018 jadi momok menakutkan bagi SMA/SMK, terutama mereka yang fasilitas komputernya masih mini. Hal itu karena tahun ini seluruh SMA/SMK wajib melaksanakan UNBK.

Kepala SMK TI Garuda Nusantara, Arip Setiawan mengatakan UNBK merupakan terobosan sistem pendidikan nasional, mendidik anak mandiri. ”Karena setiap anak pengerjaan soalnya berbeda sehingga tidak mungkin bisa nyontek, pengawasan ringan sehingga sekolah terbantu. Pokoknya EEP (Efektip Efisien dan Produktip, Red.),” ujar Kepala SMK TI Garuda Nusantara, Arip Setiawan.

Alhamdulillah SMK TI Garuda Nusantara yang merupakan pelopor pelaksanaan UNBK swasta. Tahun 2014 mendapat penghargaan dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan bantuan alat-alat berupa 30 komputer, 5 laptop dan 5 server,” tambah Arip di kantornya Jalan Sangkuriang Cimahi, Rabu (1/2).

Arip juga mengungkapkan, saat itu memang agak berat karena harus menyediakan laboratorium komputer dengan jumlah sepertiga peserta UNBK.  ”Tapi karena sekolah kami memang lebih banyak jurusan IT. Komputer adalah harga mati. Kini ketika seluruh SMK wajib UNBK bagi kami biasa saja,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya pun siap membantu SMK, SMA atau SMP lain yang akan bergabung ikut ujian di sekolahnya. Kini peserta UNBK di sekolahnya 585 siswa maka harus tersedia minim 200 komputer.

”SMK TI Garuda Nusantara memiliki 350 komputer jadi UNBK tidak masaalah, bahkan ujian semester atau yang lainnya. Kami biasa UNBK sehingga siswa dapat menggunakan HP-nya dari rumah ketika ulangan,” imbuhnya.

Lebih lanjut kata Arip, system UNBK memang tidak menentukan kelulusan. Hasil UNBK ditambah nilai raport dan ujian sekolah dibagi 3. Meskipun begitu sistem pendidikan dan pengajaran di sekolah harus terjaga sebab kalau nilai UNBK 2, tentu sulit anak lulus.

”Kini sekolah negeri dan swasta bersaing, manajemen, fasilitas, disiplin dan kualifikasi guru sangat menentukan sebuah sekolah mendapat kepercayaan masyarakat. Di awal tahun, masyarakat akan menilai sekolah mana yang pantas  tempat anaknya belajar” Pungkas Arip Setiawan. (bun/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan