Komisi II Sidak Pasar Panorama Lembang

bandungekspres.co.id, LEMBANG – Komisi II Dewam Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bandung Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak), kemarin (30/1). Ketua Komisi II Dadan Supardan menuturkan, sidak itu dilakukan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan pasar tersebut.

”Kedatangan komisi kami ini untuk memastikan pembangunan pasar ini sesuai dengan kontrak awal. Makanya kami datang dan melihat langsung,” kata Dadan.

Berdasarkan pantauannya, pengerjaan Pasar Panorama Lembang ini baru mencapai 28 persen. Meski demikan sesuai dengan permintaan para pedagang, ingin segera menempati bangunan pasar baru tersebut.

”Walaupun memang para pedagang ingin cepat menempati pasar, tapi tetap pihak kontraktor harus memperhatikan kualitas bangunan. Kita ingin kualitas bangunan bisa bagus,” terangnya.

Dadan mengungkap, pembangunan pasar tersebut baru akan rampung pada 2018 mendatang. Secara prinsip proses pembangunan di lapangan tidak ditemukan adanya sejumlah kendala apapun. Hanya saja menurutnya pihak DPRD akan menindaklanjuti terkait status izin pembangunan pasar tersebut.

”Secara fisik kita belum melihat itu, sehingga secara administratif  kita akan tindaklanjuti terkait izin pembangunan ini,” katanya.

Lebih jauh Dadan menjelaskan, dana pembangunan Pasar Panorama ini murni dibiyai oleh pihak swasta. Pihaknyapun berharap ada koordinasi intensif antara pihak pengembang, Pemkab dan sejumlah pedagang. Dengan demikian secara positif hal itu dapat membantu kelancaran proses pembangunan tersebut.

Diakui olehnya, target pembangunan akan selesai pada 2018. Walaupun begitu, pihaknya ingin selesai secepat mungkin. Hal ini dilakukan agar para pedagang bisa segera mungkin menempatinya.

Sementara itu Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Panorama Lembang Awin Supriatna mengatakan, pasca Pasar Panorama terbakar setidaknya ada 40 pedagang yang mengalami trauma. Oleh karena itu pihaknya berharap pihak pengembang dan pemerintah bisa mempercepat pembangunan pasar tersebut.

”Kita minta lebih cepat saja agar para pedagang bisa normal kembali berdagang. Intinya waktu pembangunan 1 tahun plus 2 bulan itu harus terealisasi,” ungkapnya.

Awin mengutarakan, selama di relokasi para pedagang kerap mengalami penurunan omzet. Kendati demikian, diakuinya para pedagang tetap menerima segala konsekuensi yang terjadi saat ini.

”Di Pasar Panorama ini kurang lebih ada dua ribu pedagang, namun kami bersyukur para pedagang menerima dengan kondisi saat ini,” paparnya.

Tinggalkan Balasan