bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendapat penghargaan Tokoh Penggerak Pluralisme dari aktivis muda kristiani. Penghargaan diberikan oleh Maruarar Sirait pada acara Natal Pemuda-Pemudi Kristen Bandung Raya di Dago, Bandung, belum lama ini.
Emil – panggilan Ridwan Kamil- dianggap mampu menjaga keberagaman warganya. ”Keberagaman dan kebhinekaan adalah hal yang indah. Gerakan intoleransi saat sangat marak terjadi. Kita miris melihat gerakan intoleransi merebak dan bisa memecah-belah kita bersama. Oleh karena itu kita laksanakan acara ini karena kita cinta akan gerakan toleransi di Kota Bandung,” ujar Ketua panitia Theo Cosner Tambunan.
Dalam orasinya saat membuka acara tersebut, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, sejak awal Kota Bandung didesain untuk menjadi tujuan wisata yang terbuka bagi siapa saja sehingga menjadi kota yang sangat beragam.
”Maka kalau ada orang yang ingin menyeragamkan Indonesia ini dengan paksaan, itu sudah melawan narasi sejarah. Nggak boleh ada pemaksaan untuk menyeragamkan urusan hidup kita,” tutur Ridwan.
Dia pun meyakini bahwa saat ini warga Bandung pun adalah masyarakat yang santun dan sangat toleran. Maka pada saat ada peristiwa intoleransi di Kota Bandung, itu terjadi karena oknum tertentu yang tidak merepresentasikan warga Bandung sendiri.
”Jadi jangan menggeneralisasikan bahwa orang Bandung semuanya begitu. Saya percaya, mayoritas warga Bandung sangat santun dan toleran,” tegasnya merujuk pada kejadian pembatalan Kebaktian Kebangunan Rohani pada awal Desember 2016 lalu.
Pemerintah Kota Bandung, ungkap Emil, dalam lima tahun terakhir memberikan izin pendirian bagi 300 rumah ibadah non muslim. Dia mengklaim pemberian izin itu yang terbesar di Indonesia. ”Artinya ada 60 bangunan ibadah per tahun kami izinkan,” terang Emil.
Sementara jumlah masjid di Kota Bandung diperkirakan mencapai empat ribu unit. Tempat ibadah yang tersebar di 31 kecamatan ini untuk memenuhi kebutuhan sekitar 2,5 juta jiwa. (bbs/fik)