Miing Ingatkan Kebhinekaan

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Pemimpin Kota Cimahi harus memiliki gaya kepemimpinan yang toleran kepada seluruh warganya. Sebab, Kota Cimahi merupakan miniaturnya Indonesia. Di mana seluruh suku bangsa di Indonesia berada di Kota Cimahi.  Hal itu disampaikan anggota Dewam Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dedi Gumelar di sela-sela kampanye terbuka, kemarin (29/1).

Pria yang lebih dikenal dengan Miing,  sikap kebhinekaan ini harus diperlihatkan oleh pemimpin Cimahi ke depan. Sehingga, persatuan di antara warga masyarakat Kota cimahi bisa lebih terpelihara.

”Pemimpin Cimahi harus menunjukan sikap toleran, jangan sampai dia meminta warga untuk toleran, tapi pemimpinnya tidak menunjukan sikap kebhinekaan,” terang Miing.

Dikatakan Miing, warga pendatang harus menghiormati penduduk asli Kota Cimahi. Begitupun warga aslinya harus menyayangi pendatangnya. Sehingga kebhinekaan di Kota Cimahi bisa lebih terjaga.

Kota Cimahi yang mayoritas pendudukanya adalah suku Sunda harus mencoba mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada. Karena, jika budaya sendiri ditinggalkan, maka keberadaan sebuah suku bangsa akan punah.

”Warga Sunda di Cimahi harus berusaha untuk mempertahankan buadayanya sendiri,” jelasnya.

Begitupun pendatang yang masuk ke cimahi harus mengenal dan menghormati kebudayaan sunda. Walaupun bukan berarti dipaksakan harus menguasainya. Tetapi, paling tidak mereka menghormati budaya warga yang mayoritas orang sunda.

Kan ada istilah mana kaki dipijak, disitulah langit dijunjung,” paparnya.

Sementara, dalam kampanyenya, pasangan Ajay M Priatnya dan Ngatiyana  berjanji untuk bersikap transparan dalam menjalankan roda pemerintahan. Jika keduanya terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota Cimahi.

”Kami berdua berjanji akan menjadi pelayan bagi masyarakat Kota cimahi bukannya ingin dilayani dan siap diturunkan. Jika terbukti melakukan tindakan korupsi,” pungkasnya. (bun/nit).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan