Di bagian lain, bangunan jembatan penghubung Kecamatan Ciambar dan Parungkuda di Kabupaten Sukabumi, amblas, Selasa (24/1) petang. Lokasinya berada di Kampung Babakanpendeuy RT 01/01 Desa Bojongkokosan Kecamatan Parungkuda dan Kampung Babakangobang RT 03/05 Desa Cibunarjaya Kecamatan Ciambar. Akibat peristiwa itu, akses transportasi dan aktivitas masyarakat, khusus di Kecamatan Ciambar, tersendat.
Berdasarkan informasi, amblesnya Jembatan Gobang yang dibangun 1965 itu saat hujan deras. Penyebab utamanya, tanah penahan jembatan dan fondasi sudah tak kuat lagi menahan hempasan air di aliran sungai dengan volume besar.
Mulanya, amblasan jembatan hanya sedikit. Tapi karena arus air terus menggerus tanah penahan dan fondasi, akhirnya jembatan yang memiiliki panjang sekitar 20 meter, tinggi 15 meter, dan lebar 5 meter itu pun amblas seluruhnya.
”Ditambah lagi usianya sudah cukup tua. Berdasarkan keterangan, jembatan itu sempat diperbaiki pada 2013 lalu. Tapi mungkin karena debit air di aliran sungai terus-terusan meluap karena intensitas curah tinggi, tanah penahan dan fondasinya jadi tergerus,” beber Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo, kemarin.
Dampak paling besar dirasakan masyarakat Kecamatan Ciambar. Sebab, jembatan tersebut merupakan akses utama menuju ke wilayah jalur utama melalui Kecamatan Parungkuda. ”Kalau jumlah jiwanya kita belum menghitung secara keseluruhan. Yang pasti, dampak besarnya dirasakan seluruh warga di seluruh desa di Kecamatan Ciambar,” jelas Usman.
Semua kendaraan baik mobil maupun motor sementara ini tak bisa melintasi jembatan itu. Jika ingin menuju ke jalur utama, masyarakat bisa melintasi jalur lain ke Kecamatan Nagrak.
”Kalau disebut terisolasi atau lumpuh total sih tidak karena masih ada jalur lain ke Kecamatan Nagrak. Hanya saja jaraknya lebih jauh karena harus memutar,” terangnya.
Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa, dua unit rumah warga yang dihuni tiga jiwa diungsikan sementara ke tempat lebih aman. Sebab, tanah penahan jembatan terus tergerus. ”Tanah di bawah bangunan rumah itu sudah kosong karena tergerus aliran sungai. Sekarang penghuninya kita ungsikan,” sebut Usman.
BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum sudah mengecek ke lokasi untuk mengkaji langkah yang akan dilakukan. Untuk sementara, kemungkinan mulai besok (hari ini), akan dibangun jembatan darurat.