“Misalnya dengan penurunan tariff pajak atau kemudahan mendapatkan pinjaman dari perbankan. Ini untuk mendongkrak kinerja ekspor yang kemungkinan akan tertekan dengan kebijakan Trump ini,”imbuhnya.
Chief Economist SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) Eric Sugandi menyoroti kemungkinan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang kemungkinan besar menyebabkan rupiah melemah. Pihaknya optimistis BI bisa menjaga nilai tukar rupiah sekaligus mengendalikan imported inflation sekalipun FFR naik hingga 75 basis poin.
”Karena cadangan devisa BI cukup dan masih ada second line of defence dari Chiang Mai Initiative Multilateralism, baik berupa cadangan bersama ASEAN+3 negara dan BSA Indonesia dengan Jepang, RRT dan Korea,” paparnya, kemarin. (jun/ken/rie)
Pekerjaan rumah Indonesia
- Benahi Internal | Aturan penanaman modal yang berbelit harus dipangkas.
- Siap Setiap Saat | Masuknya investasi dari Amerika akan mengundang Trump untuk terus melakukan follow up secara intens kepada Indonesia kapan pun.
- Pendanaan 50:50 | Keinginan Trump untuk menyejakterakan rakyat Amerika akan berdampak pada pendanaan untuk investasi di luar Amerika. Indonesia, maupun negara lainnya, harus siap dengan skema 50:50.
- Duta Besar Baru di Amerika | Demi kelancaran komunikasi Indonesia dan Amerika, Presiden sebaiknya menunjuk duta besar yang aktif berkomunikasi dengan media massa, pemerintah, parlemen, dan NGO. Dino Patti Jalal atau Marty Natalegawa jadi nama yang pas untuk mengisi posisi Duta Besar Indonesia di Amerika.