Awasi Peredaran Buku Bajakan

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Indonesia disinyalir menjadi salah satu surganya para pembajak. Namun parahnya lagi, terdapat kebocoran untuk satu produk yang seharusanya belum beredar, tapi sudah muncul di pasaran. Di antaranya buku -buku pelajaran sekolah untuk murid SD/MI yang bisa didapati di pasar buku Palasari Bandung.

Ketua Persatuan Percetakan Grafika Indonesia (PPGI) DPD Jawa Barat Dedy Firmansyah mengatakan, buku-buku pelajaran untuk siswa SD/MI edisi 2016 dari Kementerian pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) banyak dipalsukan. Di antaranya berjudul Pengalamanku (tema 5) untuk kelas 1 SD/MI. Lalu ada juga buku Cita-Citaku (tema 6) untuk kelas IV SD/MI, dan buku pelajaran berjudul Indahnya Keberagaman Di Negeriku (Tema VII) Kelas IV SD/MI.

Dugaan pemalsuan ini disinyalir terjadi karena kebocoran filefilm dari buku-buku tersebut. Padahal, penetapan pemenang (MoU) untuk penerbit yang ditunjuk pihak Kemendikbud sendiri, belum ada.

”Ini jelas-jelas tidak benar. Harus diambil tindakan tegas oleh pihak berwenang karena menyalahi aturan. Bagaimana buku-buku ini bisa beredar sementara nama pemenang tender saja belum ada,”’ kata Dedy, kemarin (20/1).

Dedy mengungkapkan, pembajakan pada buku-buku tersebut bukan kali pertama terjadi. Bahkan, selalu terulang seperti tahun-tahun sebelumnya.  ”Karena ini menyangkut pendidikan putra-putri bangsa, kita harap ke depan pemerintah (Kemendikbud) benar-benar mengawasi agar tidak ada lagi oknum yang bermain dengan penerbitan buku buku pelajaran,” tuturnya. ”Khususnya yang membocorkan file film buku tersebut, harus ditindak tegas,” tambahnya.

Dia mengatakan, jika kebocoran ini dibiarkan terus terjadi. Maka dunia pendidikan akan semakin tercoreng. ”Untuk itu harus ada ketegasan dari Kemendikbud,” tegas Dedy.

Pada kesempatan yang sama Syafrin Zaini, pemerhati dunia pendidikan yang juga pengurus PWI Jawa-Barat memaparkan, pihak Kemendikbud harus lebih hati-hati. Sebab, soal buku untuk murid-murid SD/MI ini pada 2016 semester I lalu, juga terjadi kesalahan menyangkut lambang negara. Dikhawatirkan, buku-buku yang sudah beredar saat ini, kesalahan yang sama terulang kembali, dan siapa yang betanggung jawab.

Untuk itu diharapkan, buku-buku kurikulum 2016 untuk SD/MI semester II yang beredar saat ini, jika belum diumumkan secara resmi, sebaiknya segera ditarik kembali. Dan jangan ada pihak-pihak tertentu menggandakan sesuai e-katalog dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang (LKPP) dan Kemendikbud.

Tinggalkan Balasan