Selama 2 Jam Dipukuli, Mahasiswa STIP Tewas

Sementara itu, Pengamat Pendidikan Itje Chadijah mengaku sangat menyayangkan masih terjadi perilaku kekerasan di lingkungan pendidikan. Menurutnya, kekerasan di antara pelajar memang lebih berpotensi terjadi di lingkungan sekolah yang menerapkan sistem asrama bagi para siswanya. Karena itu, dia menyatakan, dalam kasus ini sekolah adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas meninggalnya Amirulloh Adityas Putra .

”Mereka itu disitu kan sekolah, kenapa bisa jadi ada yang meninggal karena kekerasan? Itu kriminal namanya,” tegas Itje.

Dia melanjutkan, pada umumnya kekerasan yang terjadi diakibatkan oleh kelalaian dan lemahnya sistem pengawasan pihak sekolah. Menurutnya, sekolah tidak boleh membiarkan  adanya celah yang bisa menimbulkan tindakan tercela tersebut. Sebab, tujuan utama dari penerapan sistem asrama adalah memaksimalkan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan tingkah laku siswa.

”Mereka itu di situ agar berilmu dan beradab. Bukan sebaliknya malah jadi liar dan membudayakan budaya senioritas yang kriminal,” katanya.

Itje menambahkan, seringkali tindakan kekerasan di lingkungan pelajar terjadi dengan dalih senior mendidik junior. Menurutnya hal itu konyol dan salah kaprah. Memarahi dan menindas sama sekali bukan bentuk mendidik. Sebaliknya seharusnya bentuk mendidik itu ditularkan melalui hal yang positif. ”Mereka seharusnya fokus pada prestasi yang bisa diteladani oleh para juniornya,” tandas Itje. (gum/rel/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan