bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung telah selesai membangun halte sepeda sewa (Bike Sharing) di beberapa titik. Namun, warga Kota Bandung belum bisa menikmati fasilitas Bike Sharing. Sebab, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung masih menunggu proses lelang operator.
”Kita tunggu lelang untuk operatornya. Mungkin setelah pengumuman SOTK,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi via telepon selulernya kemarin (2/1).
Didi mengatakan, moda transportasi masal ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menghindari kemacetan. Pihaknya saat ini tengah mengakaji harga sewa. Menurut dia, pengguna akan dikenakan tarif per 60 menit.
”Kajian kita di Rp 3.000 untuk satu jam. Sistemnya non tunai (smart card) dan kartu pintar ini bisa dibuat di counter yang kita sediakan termasuk isi ulangnya,” ujar dia.
Sementara ini, Kota Bandung baru membangun sekitar 30 halte sepeda dari jumlah sebenarnya yang mencapai 100 halte. Pemilihan lokasi, berdasarkan studi yang telah dilakukan. ”Ini tahap satu, yang dibangun sekitar 30. Artinya ada 70 titik lagi yang akan kita bangun,” ucapnya.
Dia menambahkan, dalam 1 halte, terdapat 10 sepeda. berharap, untuk masyarakat jika ingin jalan-jalan di kota, tidak usah menggunakan kendaraan bermotor, cukup dengan bersepada saja.
Selain mengurangi kemacetan. Bersepeda menjadikan lingkungan nyaman dan bersih. Program ini juga, bakal menggandeng 32 hotel di Kota Bandung untuk terlibat sebagai bentuk dukungan. Nantinya setiap hotel, memiliki sepeda agar turis yang datang tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi.
Wisatawan yang ingin keliling kota, tidak perlu menggunakan kendaraan motor, cukup sepeda.
Program Bike Sharing kelas dunia dengan menggandeng investor asal Singapura Secure Bike Share dengan nilai investasi senilai Rp 26 miliar di 70 titik. (bbs/fik)