bandungekspres.co.id, CIBEUYING KALER – Animo warga Kelurahan Cihaurgeulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung mengikuti program Bandungku Bersih yang digagas Jabar Ekspres bersama Pemkot Bandung sangat tinggi. Sabtu (31/12/2016) pagi, ratusan warga sudah berkumpul dan menjalankan instruksi pungut sampah di sekitar kelurahan.
Warga membawa ’alat tempur’ seperti pengki, sapu dan lain sebagainya. Rata-rata warga dapat mengumpulkan satu kantung kresek penuh sampah. Baik itu sampah organik dan non-organik.
Selepas besih-bersih, warga semakin bersemangat mengikuti senam sehat. Mulai dari anak muda hingga orang tua turut ikut dalam kemeriahan senam.
Lurah Cihaurgeulis Dadan Atminto sangat mengapreasiasi kegiatan tersebut. Sebab, kegiatan besih-bersih tersebut dapat mempererat tali silaturahim antar warga.
”Warga sangat jarang kumpul seluruhnya seperti ini. Jadi, ini sebagai salah satu ajang silaturahim antar warga,” ucap Dadan kepada Bandung Ekspres.
Diakui olehnya, kegiatan besih-bersih semacam itu sudah sering dilakukan. Hanya saja, tidak setiap minggu dilaksanakan. Biasanya, kegiatan serupa dilaksanakan satu bulan sekali.
Selain itu, kelurahan yang dikenal sebagai kampung wisata sablon tersebut, memiliki banyak kelebihan terutama dalam pengembangan kreativitas warga. Tercatat, ada banyak produk unggul yang dimiliki keluruhan tersebut. Seperti produksi miniatur kapal dan pembuatan tas serta tikar daur ulang.
”Semoga dengan adanya Bandungku Bersih ini, masyarakat bisa terus meningkatkan kreativitasnya,” ungkapnya.
Kreativitas masyarakat tidak hanya dalam produk barang. Melainkan dari produk makanan, di antaranya Puding Kentang, Bubur Sagu Candil ubi ungu, Gaplek manis dan asin. Menu-menu tersebut merupakan sajian lomba kreasi makanan berbahan selain beras.
Menurut Ketua Tim Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Imas Rohayati Desa Cihaurgeulis, kegiatan tersebut sangat menunjang program masyarakat. Di mana saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sedang menggalakan one day no rice.
”Dari makanan yang menjadi pemenang, kita akan galakan kepada masyarakat luas. Sehingga, nantinya ketika ada hari-hari tertentu tanpa beras, bisa dijadikan menu rujukan,” jelasnya.
Di samping itu, makanan yang menjadi pemenang akan diajukan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita saat di Posyandu. Hal ini dilakukan untuk mengapreasiasi kreatifitas para Ibu Rumah Tangga (IRT).