Densus Tangkap 2 Teroris

Densus Tangkap 2 Teroris
YUSLIPAR / PASUNDAN EKSPRES /JPG
EVAKUASI BUKTI: Sejumlah barang bukti pasca penangkapan terduga teroris kawasan Waduk Jatiluhur, Minggu (25/12).
0 Komentar

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus menambahkan, dari hasil penggerebegan itu, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya empat sepatu, 10 senjata tajam berupa golok, belati hingga pisau kecil. Lalu dua buah buku bacaan berjudul Misteri Akhir Zaman dan Perjalanan Ruh dan delapan buah buku berupa kitab.

Yusri mengatakan, penggerebegan tersebut tidak berhenti sampai Purwakarta. Namun, petugas kepolisian juga langsung melakukan penggerebegan ke rumah yang di kontrak oleh terduga teroris di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), yakni AF, pukul 18.00.

Dari pantauan di lapangan, dari ke empat para pelaku merupakan tiga di antaranya warga Kabupaten Bandung Barat dan satu orang pelaku merupakan warga Kabupaten Bandung.

Baca Juga:Pengendara Harus Ngebut di Jembatan CisomangBakal Tambah Ruang Publik

Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan  Densus 88 saat melakukan penggeledahan di rumah tiga orang pelaku yang diduga teroris di warga Kecamatan Ngamprah dan Kecamatan Padalarang. “Kita lakukan penggeledahan di rumah kontrakan adalah pertama saudara AF yang meninggal dunia di Purwakarta dan lokasi kedua tempat saudara R,” kata Ade.

Sampai pukul 21.00 , tutur Ade, pihaknya masih melakukan penggeledahan dan mengumpulkan beberapa barang bukti dan mengamankan TKP yang merupakan kediaman para pelaku. “Sementara ini belum menemukan dokumen ISIS atau bahan peledak. Sementara satu tempat rumah pelaku terduga teroris masih akan dilakukan koordinasi untuk dilakukan penggeledahan,” tuturnya.

Sementara itu, Wawan pengurus RT di Kampung Cijerah, Desa Tanimulya, RT 02/RW 04 mengatakan, pelaku terduga teroris, IRS sehari-hari bekerja sebagai tukang bubur. Dirinya melihat yang bersangkutan mencurigakan karena jarang bersosialisasi. “Ibunya (pelaku IRS) gak tahu  anaknya di mana dan tinggal di mana,” ungkapnya.

Salah satu warga setempat, Dadang mengaku, sejak lama mencurigai gerak gerik pelaku yang tinggal di rumah kontrakan tersebut. Sebab, sosoknya mencurigakan meskipun sopan. Dia mengaku melihat pelaku sering berangkat pagi dan pulang sore. “Berdasarkan pengakuannya mah yang bersangkutan dagang es dan susu,” pungkasnya.

Sementara itu, Pengamat Terorisme Indonesia Al Chaidar mengatakan, jaringan JAD sendiri sebenarnya sudah melebur dengan Mujahidin Indonesia Barat dengan aksi berbaiat kepada ISIS sejak 2014 lalu.

0 Komentar