BENDERA Merah Putih dikibarkan di dalam Studio 5 Indosiar kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat. Diiringi petikan gitar dan drum, lagu Padamu Negeri dilantunkan. Lagu nasional itu sekaligus menjadi pembuka konser grup band legendaris God Bless yang dilangsungkan Sabtu (17/12) malam. Konser tersebut digelar untuk menandai peluncuran album terbaru band yang berdiri pada 1973 itu.
Cermin 7 judulnya. Itu merupakan album ketujuh dan menjadi album yang diluncurkan setelah album 36th yang keluar tujuh tahun lalu. Kalau dicermati, umur God Bless tahun ini 43 tahun. Karena 4 ditambah 3 adalah 7, mereka memutuskan 7 dicantumkan dalam album tersebut. ”Ini merupakan album Cermin yang kami rekam dan aransemen ulang,” kata Achmad Albar, vokalis.
Dia melanjutkan, hal itu awalnya didasari permintaan fans. Banyak fans yang mengaku sulit mencari album Cermin. Dari situlah band yang kini beranggota Achmad Albar, Donny Fattah, Abadi Soesman, Ian Antono, dan Fajar Satritama tersebut sepakat merekam ulang album kedua yang dirilis pada 1980.
Untuk para personel, Cermin merupakan karya yang menantang kreativitas untuk digarap ulang. ’’Banyak lagu bagus yang penggarapannya dulu dibuat dengan teknologi sederhana,’’ kata Ian Antono yang memegang gitar.
Lagu-lagu rock seperti Selamat Pagi Indonesia, Anak Adam, Cermin, Musisi, dan Balada Sejuta Wajah digubah oleh para personel menjadi baru. Lebih berwarna dan segar, tanpa mengubah bagian utama lagu. Misalnya, lagu Musisi yang lebih agresif dan ngerock daripada versi asli. Kemudian, juga suara Achmad Albar yang lebih matang daripada tahun-tahun awal keluarnya God Bless.
Kehadiran Fajar Satritama membuat God Bless lebih terlihat baru. Memegang drum, Fajar membuktikan mampu menjaga beat para seniornya. Selain lagu lama, God Bless memasukkan tiga lagu baru. Salah satunya berjudul Damai. Lagu itu ditulis Teguh Esha, penulis novel Ali Topan Anak Jalanan. ’’Lagu ini berisi pesan moral yang konteksnya menceritakan situasi negeri belakangan ini,’’ kata Achmad Albar. (glo/c7/ayi/fik)