bandungekspres.co.id, CIMAHI – Nama Calon Wali Kota Cimahi nomor urut 3 dicatut oknum tertentu. Hal itu terungkap saat digelarnya rapat konsolidasi 6 partai pengusung koalisi, di Graha Vidya Chandra Jalan Sangkuriang, Kecamatan Cimahi Urara, kemarin (14/12).
Calon Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna mengatakan, ada oknum tertentu yang melakukan hal itu di beberapa tempat dengan menginformasikan kepada warga jika Calon Wali Kota, Ajay M Priatna bakal datang ke suatu tempat untuk melakukan kampanye di lingkungan warga. ”Oknum tersebut memberitahu warga, jika saya akan datang ke tempat tertentu. Padahal sebelumnya tidak pernah ada komunikasi dengan saya maupun tim pemenangan,” terang Ajay, kemarin.
Dengan adanya kejadian seperti itu, lanjut dia, kerap dirinya mendapatkan protes dan komplain dari masyarakat karena tidak datang menghadiri pertemuan dengan warga. Hal ini tentu saja merugikan dirinya sebagai calon wali kota di tengah masyarakat. ”Akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab, hal itu menjadikan nama saya jelek di mata masyarakat,” ungkapnya.
Ajay berharap, kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang disampaikan, sebelum melakukan kroscek kepada tim kampanye. ”Kedatangan saya ke suatu tempat untuk berkampanye biasanya sudah terjadwal sebelumnya, jikapun saya tidak bisa hadir akan ada pemberitahuan sebelumnya,” jelasnya.
Ketua DPC PDIP Kota Cimahi Denta Irawan menyebutkan, konsolidasi enam partai pengusung dan pendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi tersebut dilakukan untuk melakukan evaluasi atas pergerakan yang dilakukan tim pasangan Calon Wali kota dan Wakil Wali kota Cimahi Ajay M Priatna dan Ngatiana.
Selain itu, kata Denta, dalam konsolidasi partai koalisi ini dibentuk juga kepengurusan partai koalisi tingkat kecamatan dan kelurahan se Kota Cimahi. Tujuannya agar tim pemenangan di tingkat kota, kecamatan dan kelurahan bisa lebih diperkuat untuk memenangkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. ”Kami juga membentuk sejumlah posko di masing-masing kelurahan, termasuk memberikan instruksi kepada tim di kecamatan dan kelurahan untuk kemenangan pasangan calon dan mengcounter isu miring yang bisa merugikan pasangan calon,” jelasnya. (bun/ign)