bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Bandung Barat terancam tidak bisa mengikuti penilaian Adipura. Hal itu disebabkan, kekurangan sejumlah fasilitas yang sudah ditentukan oleh tim penilai. Salah satunya ketiadaan tempat pembuangan sampah sementara di wilayah perkotaan Bandung Barat yang masih menjadi kendala. Sebab, keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) merupakan salah satu poin penting dalam mendukung terwujudnya kebersihan kota.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Bandung Barat Apung Hadiat Purwoko menyatakan, pasca penilaian tahap pertama pada bulan November 2016 lalu, ada sejumlah catatan dari tim penilai. Di mana terdapat beberapa fasilitas yang harus dibenahi.
”Ada beberapa catatan yang menjadi pekerjaan rumah, di antaranya soal TPS. Kami juga masih menunggu hasil penilaiannya,” katanya kepada wartawan di Ngamprah, kemarin (5/12).
Lebih jauh, ada poin lainnya yang harus dibenahi. Yakni, ketersediaan tempat pemilahan sampah, ruang publik dan taman kota, hutan kota, dan pembenahan terminal. Menurut dia, ketersediaan sejumlah sarana tersebut cukup berat lantaran dibutuhkan pembebasan lahan.
Untuk menyediakan TPS di wilayah kota di Ngamprah misalnya, keberadaan lahan mutlak dibutuhkan. Sementara, kebanyakan warga biasanya menolak jika di daerah mereka didirikan TPS.
”Penyediaan TPS dan hutan kota ini sebenarnya tugas Dinas Cipta Karya. Kendalanya memang harus membebaskan lahan. Cukup sulit mencari lahan yang bisa dibangun TPS,” katanya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyediakan dan membenahi sarana pendukung kebersihan lingkungan. Untuk pembenahan terminal, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Bandung Barat.
Hal tersebut perlu dilakukan guna mendorong tercapainya persyaratan yang sudah ditentukan. Di luar itu, lanjut dia, pembenahan di sejumlah titik lainnya yang menjadi penilaian Adipura sudah menunjukkan perkembangan.
Secara keseluruhan, pemantauan dilakukan di 59 titik. Pada prinsipnya, penilaian Adipura itu mencakup kebersihan dan keteduhan. Sehingga kami mendorong masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
”Adipura ini bukan tujuan utama, tetapi dengan ikut lomba ini, setidaknya kami tahu apa saja yang harus dibenahi untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan,” tuturnya.