Kader Dasa Wisma Harus Banyak Berperan

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan mengingatkan, peran Dasa Wisma dalam kiprahnya dapat meringankan kerja pemerintah sebagai perpanjangan tangan kepada masyarakat. Hal itu dikatakannya Netty saat acara Revitalisasi Kader Dasa Wisma Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 di Aula Lantai 3 Kantor TP PKK  Provinsi Jawa Barat, kemarin (16/11).

”Tidaklah mungkin seorang pimpinan daerah dapat merangkul masyarakatnya hanya sendirian. Termasuk Gubernur Jawa Barat, tidak mungkin dia bisa menjangkau ke-47 juta penduduk Jawa Barat satu per satu,” ujar istri Gubernur Jawa Barat itu.

Lebih lanjut dia menyebutkan kader Dasa Wisma bukan hanya sekadar pelengkap struktur organisasi di PKK saja. Netty bahkan mengibaratkan, ibarat bisnis multilevel marketing (MLM). ”Kader Dasa Wisma sebagai upline harus bekerja keras untuk memberdayakan downline-nya, dalam konteks ini masyarakat. Kekuatan kader dilihat dari seberapa aktif dan efektif apa mereka membimbing masyarakat dalam mensukseskan program-program pemerintah. Semakin banyak masyarakat binaan yang mengikuti program-program pemerintah, maka semakin banyak pula poin bagi kader,” imbuhnya.

Untuk itu, Netty menekankan pentingnya dilakukan revitalisasi kader, karena jika kader aktif maka akan didapatkan data dasar yang akurat. Selain itu, melalui revitalisasi kader bisa dilakukan deteksi dini permasalahan sosial, sehingga dampak permasalahan tersebut dapat dicegah.

”Mengapa revitalisasi penting? Karena kita harus kembali mengaktivasi kader yang ada, bahkan seharusnya ditambah”, kata Netty.

Menurut data TP PKK Provinsi Jawa Barat, ada sekitar 615.400 orang kader Dasa Wisma yang tersebar di seluruh Jawa Barat. Jumlah tersebut dinilai masih kurang untuk menyukseskan program dasa wisma dan menjangkau seluruh warga masyarakat Jabar.

”Jumlah itu hanya yang terdaftar saja. Kita tidak tahu seberapa banyak dari jumlah tersebut yang orangnya sudah entah kemana, sudah drop off dan tidak aktif lagi sebagai kader,” lugas Netty.

”Ada lebih dari 13 juta keluarga di Jabar. Idealnya, tiap satu kader membina 20 keluarga, sehingga jika ke-615.400 kader tersebut dianggap masih aktif saja, kita masih kekurangan sekitar 35 ribu orang kader lagi,” sambungnya. (ign/fik)

Tinggalkan Balasan