bandungekspres.co.id, PADALARANG – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Bandung Barat membagi-bagikan bungga kepada masyarakat di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banduang Barat. Aksi tersebut sebagai bentuk simpati menggelar aksi simpati bagi korban teror bom di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, belum lama ini.
Ketua Pospera Bandung Barat Deki David Karwur mengatakan, pembagian bunga ini sebagai bentuk kasih sayang.”Ini juga sebagai bukti untuk tetap menjaga keragaman Bhineka Tunggal Ika,” kata Deki kepada wartawan di Padalarang, kemarin (15/11).
Diakui olehnya, kasus pengeboman tersebut, membuat pihaknya merasa tersakiti. Apalagi, terdapat salah seorang korban yang meninggal dengan usia dibawah dua tahun.
Menurut dia, munculnya isu sara yang saat ini terjadi merupakan upaya untuk memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan beberapa kasus yang akhir-akhir ini terjadi, menjadi gambaran terdapat beberapa pihak yang ingin memecah belah NKRI.
”Namun, kita pastikan negara kita tetap bersatu dan tidak boleh pecah,” tegasnya.
”Karena buat kami NKRI itu harga mati yang tidak bisa dipecah belah oleh siapapun,” imbuhnya.
Oleh karenanya, ungkap Deki, pihaknya mempercayakan kepada pihak kepolisian serta menyerahkan kasus tersebut untuk diungkap. ”Kami percaya kepada pihak kepolisian untuk menyelesaikan kasus tersebut. Mudah-mudahan tidak ada lagi kasus seperti itu di negeri Indonesia tercinta ini,” ujarnya.
Sebagai bentuk perjuangan Pospera untuk menjaga NKRI serta kerukunan antar bangsa, kata Deki, Pospera memasang sejumlah spanduk dan baligho. Spanduk bertuliskan ”BERSATU BELA NKRI” yang di pasang di sejumlah titik strategis di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Seperti di Beatrix Lembang, Kampus Unai Parongpong, Kantor DPRD Padalarang, BBC Cihampelas dan Cililin. (drx/nit)