Dia juga membantah jika meluapnya air yang mengakibatkan banjir di area Floating Market akibat banyaknya perubahan infrastruktur di area wisata Lembang ini. Ia meyakini, infrastruktur di wisata ini sesuai dengan kondisi aslinya. ”Di sini tidak ada bangunan permanen. Kita bangun sebuah tempat juga terbuat dari kayu,” terangnya.
Diakuinya, kendati air meluap hingga ke area parkir, namun sejauh ini tingkat pengunjung belum terlihat ada penurunan. Bahkan, pada Senin (14/11) tingkat kunjungan ke Floating Market masih normal. ”Belum ada laporan penurunan, tingkat pengunjung masih normal. Bahkan, hari-hari biasa juga banyak yang datang seperti dari Malaysia. Mudah-mudahan tidak ada penurunan pengunjung dan air cepat surut,” harapnya.
Dia menyebutkan, tingkat kunjungan setiap hari mencapai 2.000 pengunjung. Sementara untuk akhir pekan jumlah pengunjung dapat mencapai 7.000 orang. Para pengunjung yang datang ke Floating Market, sebut dia, rata-rata untuk menikmati situ dengan menggunakan perahu air serta menikmati kuliner yang tersedia. ”Memang kita fokus pada kuliner sehingga banyak pengunjung yang menghabiskan waktu di sini,” ujarnya.
Selain kuliner, kata dia, Floating Market juga menyediakan wahana miniatur kereta api yang diklaim terbesar d Indonesia serta ada wahana permainan anak dan yang paling terbaru yakni kolam renang berhijab. ”Luas Floating Market ini mencapai 11 hektare yang diisi oleh berbagai wahana. Yang terbaru pengunjung yang datang ke sini bisa menikmati kolam renang,” terangnya. (yul/nit/drx/rie)