bandungekspres.co.id, JAKARTA – Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Macan Effendi menuding Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid kurang peduli terhadap nasib tenaga kerja Indonesia (TKI). Sebab, kesan yang muncul justru Nusron lebih sibuk pada urusan pilkada DKI ketimbang nasib TKI.
Dede mengatakan hal itu terkait insiden tewasnya 54 TKI akibat kapal yang mereka tumpangi mereka tenggelam di perairan Batam, Kepulauan Riau. Menurut Dede, mestinya Nusron mengutamakan tugas sebagai kepala BNP2TKI.
”Sebagai politisi tentu dituntut tanggung jawab oleh partai politik masing-masing. Tetapi ketika kita memiliki tugas kepada negara maka itu harus di atas segala-galanya,” ujar Dede, kemarin (7/1).
Karenanya politikus Partai Demokrat itu berpesan ke Nusron untuk lebih fokus kepada pekerjaanya sebagai kepala BNP2TKI ketimbang di menyibukan diri Pilgub DKI Jakarta. Sebab, ungkap Dede, seseorang ketika menjadi pejabat terlebih dahulu disumpah untuk mengutamakan tugasnya ketimbang kepentingan kelompok atau lainnya. ”Ini berlaku kepada semua pejabat,” tegasnya.
Karenanya Dede menegaskan, komisinya yang membidangi ketenagakerjaan akan memanggil Nusron ketika DPR telah memasuki masa sidang. Bekas wakil gubernur Jawa Barat itu akan mempertanyakan kinerja BNP2TKI terkait tewasnya para TKI yang tenggelam di Batam.
”TKI ini kan kejadian kemarin sampai 50 lebih korban meninggal kita ingin tahu sudah sejauh mana,” pungkasnya.
Sekadar informasi, pada Rabu (2/11) kapal kayu yang mengangkut para TKI diduga ilegal itu berangkat dari Pelabuhan Johor Bahru, Malaysia menuju Batam, Kepri. Sesampai di Teluk Mergung Tanjung Bemban, Kecamatan Nongsa, Batam, kapal terbalik karena terhempas gelombang. Para penumpang pun akhirnya penumpang berloncatan ke laut.
Sekretaris Utama BNP2TKI Hermono mengatakan, korban tewas kapal TKI yang tenggelam di perairan Batam, Kepulauan Riau ada 54 orang. Dari angka itu, 12 di antaranya yang sudah teridentifikasi.
Sebelumnya diberitakan, pemulangan seluruh jenazah TKI asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi korban kapal tenggelam di perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu 2 November 2016, dibiayai seluruhnya oleh BNP2TKI.