bandungekspres.co.id, COPENHAGEN – Dilahirkan di Copenhagen. Namanya pun selalu dielu-elukan ketika bermain untuk timnas Denmark di Parken Stadium yang bisa ditempuh dengan hanya dua menit jalan kaki dari rumah keluarganya. Karenanya kembali ke Copenhagen menjadi momen yang paling dinanti-nantikan Kasper Schmeichel.
Dini hari nanti WIB, Kasper bersama Leicester City bakal menghadapi tuan rumah Copenhagen dalam matchday keempat Grup G Liga Champions. ”Inilah laga terbesar saya, dan saya pun sudah tidak sabar menantikannya,” sebut putra penjaga gawang legendaris Manchester United Peter Schmeichel itu, dikutip Daily Mail.
Bukan hanya kedekatannya dengan kota Copenhagen. Di laga itulah dia dapat kembali mencatat histori terindahnya setelah di musim lalu membawa The Foxes – julukan Leicester – menjuarai Premier League. Ya, dengan mengandaskan tim yang selalu ditontonnya ketika masih kecil itulah dia mengantar Leicester dalam mimpi keduanya. Mengejutkan Eropa.
Maklum, musim ini Kasper menjadi kunci sukses Leicester di Liga Champions. Tidak cuma jadi langganan starter dalam formasi racikan Claudio Ranieri, pemain yang berusia 29 tahun itu pun mampu bermain cleansheet. Dia pun bersanding dengan kiper-kiper berpengalaman di Eropa, semisal Gianluigi Buffon, Jan Oblak, dan Sergio Rico yang belum kebobolan dalam empat laga.
Dalam pernyataannya, Pemain Terbaik Denmark tahun lalu itu mengungkap beberapa informasi terkait performa Thomas Delaney dkk. Terlepas dari kemenangan Leicester di King Power Stadium 1-0 pada matchday ketiga (19/10). ”Saya sudah sering main dengan pemain Copenhagen ataupun Denmark. Mungkin enam atau tujuh. Jadi, saya tahu bagaimana cara mereka bermain,” ungkapnya.
Kasper mengingatkan, Byens Hold – julukan Copenhagen – klub hebat saat bermain di kandang sendiri. Catat, kali terakhir mereka merasakan sesaknya tumbang di kandang pada 7 Agustus tahun lalu. Tepatnya saat tumbang 2-3 atas FK Jablonec di Europa League. Artinya, sudah lebih dari setahun skuad besutan Stale Solbakken itu tidak pernah tumbang di kandang.
”Cara mereka bermain pun sedikit sama dengan kami. Bermain dengan 4-4-2, main solid, tipikal tim pekerja keras. Mereka akan menyulitkan kami,” ungkap Kasper. Lalu bagaimana dengan Leicester? Setelah lawatannya ke White Hart Lane – kandang Tottenham Hotspur – akhir pekan lalu (30/10), Wes Morgan dkk hanya kebobolan satu gol dari bola mati.