Semangat Baru Kebangkitan Pemuda

bandungekspres.co.id – JAUH beberapa masa sebelum momentum sumpah pemuda, kemakmuran rakyat dimasa itu sulit untuk diwujudkan. Kebebasan bangsa adalah barang langka karena kaum kolonial sangat dominan menentukan aturan main kehidupan kaum pribumi. Kondisi bangsa benar-benar terpuruk. Suasana begitu kritis dan mencekam. Bangsa Indonesia larut dalam rasa keprihatinan yang mendalam.

Jika saja kita mampu bertanya, sebenarnya bangsa ini kurang apa? Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang kaya dengan berbagai potensi sumber daya alam yang melimpah. Lantas tidak cukupkah segala sesuatu itu agar mampu dijadikan bekal membangun bangsa? Kerap pertanyaan itu muncul bertubi-tubi sebelum akhirnya kita melakukan intropeksi atas kesalahan-kesalahan langkah yang dilakukan selama itu.

Kendati kita kaya dengan sejumlah potensi alam yang melimpah, tidak lantas kita harus terlena berkepanjangan dalam mimpi dan angan-angan belaka, karena sesungguhnya kekayaan yang kita miliki tersebut belum bisa berarti banyak terutama ketika dikaitkan dengan urusan memakmurkan rakyat. Tangan-tangan terampil bangsa ini belum dapat berbuat banyak untuk mengelolanya secara baik.

Disela-sela keterbatasan yang ada, disanalah kemudian kekacauan-kekacauan bangsa itu muncul. Ketidakmampuan, tidak secara jujur disampaikan. Keberadaannya terbungkus oleh rasa ego individualis ditengah-tengah kehidupan bangsa yang majemuk. Kita tak ubahnya bak serpihan-serpihan yang terserak sehingga mudah bagi orang lain untuk meluluh lantakan segala sesuatunya.

Di saat seperti itulah sesungguhnya keluhuran nilai-nilai diharapkan hadir dalam rangka membangun kembali kesadaran bersama agar bangsa ini terbebas dari segala macam belenggu penindasan yang digencarkan melalui praktek-praktekkolonialisasi akut. Jiwa-jiwa dipersatukan kembali. Rasa berkebangsaan yang utama dipacu agar terus bangkit hingga  mencapai pada puncaknya yang hakiki.

Begitulah Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Melalui kesadaran yang terbangun diantara pemuda-pemudi se-nusantara, terlahirlah peristiwa heroik yang hingga kini masih tetap diyakini sebagai sebuah proses perubahan besar bangsa Indonesia sebelum akhirnya melangkah pada cita-cita besar kemerdekaan dan kedaulatannya.

Keluhuran nilai-nilai perjuagan semacam itu, dewasa ini sangat dibutuhkan kembali adanya terutama disaat bangsa Indonesia tengah menghadapi persoalan kebangsaan krusial. Peringatan Sumpah Pemuda dapat dijadikan momentum besar revitalisasi makna-makna kebangsaan yang dahulu pernah diraih agar nilai-nilai heroiknya dapat ditanamkan kembali dimasa sekarang. Tentunya dengan pendekatan baru yang lebih realistis sejalan dengan kemajuan dan kebutuhan jaman namun tetap mengakar pada nilai-nilai perjuangan yang telah terwariskan.

Tinggalkan Balasan