Sampah Bantaran Sungai Citarum Dibersihkan

bandungekspres.co.id, DAYEUHKOLOT – Puluhan warga dari lima desa se-Kecamatan Dayeuhkolot bersama anggota Eco Village Kabupaten Bandung membersihkan tumpukan sampah di bantaran Sungai Citarum kemarin (21/10). Mereka bergotong royong membersihkan sampah yang dimasukan ke dalam karung berukuran 50 kg. Sampah-sampah tersebut sudah lama menggunung di bantaran sungai tersebut akibat warga sekitar tidak memiliki tempat pembuangan sampah.

Bendahara Eco Vilage Panti Winarti mengatakan, kelima desa tersebut yaitu Desa Cangkuaang Wetan, Pasawahan, Sukapura, Citereup dan Dayeuhkolot. Pihaknya sengaja melakukan bersih-bersih di wilayah ini, karena sampah disini merupakan sampah terbanyak di satu titik.

”Kami sudah tiga kali bersih-bersih. Dan ini kegiatan satu titik, yang biasanya dibersihkan oleh tiap desa masing-masing. Karena di sini banyak sampahnya jadi kami melibatkan desa-desa lainnya,” kata Panti saat wawancara di sela kegiatan kemarin.

Sementara itu, Staf pelaksana Bidang Kebersihan di Dispertasih Kabupaten Bandung, Asep Afudin mengungkapkan, pihaknya kali in hanya memantau bersih-bersih sampah ini. Sebab, saat ini, yang mempunyai hajat Eco Vilage, dan ini termasuk kegiatan Citarum Bestari yang dicanangkan oleh Gubernur Jabar.

Menurutnya, ada sebanyak 17 titik wilayah parah sampah dan rawan banjir, di antaranya, Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Citepus, Cigede, Cangkuang Wetan dan lain-lainnya. ”Kerwanan yang mengakibatkan banjir, karena tidak teratur membuang sampah,” ungkapnya.

Sebetulnya, kata Asep, tidak susah menangani sampah ini, asalkan ada sinergitas antaraa warga, RT, RW dan Kepala Desa, supaya ada solusi yang terbaik. ”Kalau tidak ada peran aktif dari mereka susah untuk menjadikan wilayah bersih agar terbebas dari banjir,” katanya.

Asep menjelaskan, bahwa setiap desa bisa mengajukan bak sampah ke dinas, dan untuk pengajuan itu sendiri tidak sulit hanya berbentuk proposal yang ditandatangai oleh kepala desa setempat. ”Dari dinas sendiri sudah ada bak sampah, sekarang lagi digalakkan, berbentuk bank sampah, kalau warga punya lahan bisa mengajukan ke Dispertasih untuk mengajuannya gratis,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Asep, sampah-sampah dari kampung ini diangkut dengan 2 truk sampah secara gratis, karena kegiatan Citarum Bestari. Namun, apabila masyarakat menginginkan setiap minggu menggunakan truk sampah ini harus bayar Rp 500 ribu per kali angkut. Sebab, kata dia, sekarang membuang sampahnya dengan rute yang jauh ke TPA Sarimukti Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan