Pengikut ISIS Kembali Lancarkan Aksi Teror

Pemeriksaan tentu akan fokus untuk mengetahui mengapa SA itu melakukan aksi teror dan mendalami jaringan yang mungkin terlibat dengan pelaku. ”Keduanya keluarga, mungkin saja mengetahui,” paparnya.

Yang juga perlu diklarifikasi adalah soal adanya temuan sejumlah peluru dari pelaku. Peluru tersebut kemungkinan didapatkan dengan mencuri milik kakaknya. ”Perlu untuk dipastikan itu,” terangnya.

Boy Rafli menambahkan, yang pasti akan didalami soal bagaimana pelaku bisa terlibat jaringan teror dan memiliki pemahaman radikal yang kemudian membuatnya melakukan aksi teror. ”Kalau dilihat usianya masih sangat muda, kelahiran 1994 atau baru 22 tahun,” paparnya.

Dengan kejadian penyerangan anggota polisi ini, maka setiap anggota kepolisian diharapkan bisa lebih waspada saat bertugas. Setiap anggota kepolisian diharapkan selalu berhati-hati saat melayani masyarakat. ”Apalagi, penyerangan itu dilakukan saat anggota mengatur lalu lintas,” terangnya. (idr/JPG/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan