bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kontingen Jawa Barat terus menambah pundi-pundi medali emas di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jabar di Kota Bandung 15-14 Oktober. Pada hari kelima, tim atletik Jabar berhasil meraih medali emas nomor estafet 4 x 400 meter klasifikasi T-54 putra di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung.
Tempat ketiga, diraih oleh Papua yang menurunkan Lukas K Kanembut, Johanes T Waromi, WellinJulianto, dan Fernando Jitmau berhasil finis dengan catatan waktu 3:44:15.
Pelari Jabar Febriyanto memang menjadi harapan Jabar di nomor estafet. Saat berlomba, ayah Febriyanto, Agus Salim, 51, terus berdoa di tribun. Dia menangis ketika Febyanto berlari dilintasan estafet 400×4 meter. Sebagai pelari pertama peran Febriyanto sangat menentukan.
Namun, ia berhasil melesat meninggalkan tim Jawa Tengah dan Papua. Bersama Wahyu Fetrianto, Bayu Mas Ari Sadewa, dan Supriadi, Febyanto meraih emas ajang olahraga akbar itu.
Menurut Agus, Febriyanto terlahir tuna rungu. Tapi Agus melihat, Febriyanto memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.
Ketika SMP kelas dua, guru Febriyanto berbicara dengan Agus. Guru tersebut mengatakan, Febriyanto memiliki talenta sebagai seorang atlet. Sejak saat itu, Agus mendorong dan memotivasi putranya untuk berprestasi. ”Ikut Peparnas Riau, tapi tidak dapat emas,” katanya.
Sejak remaja, Febriyanto meraih banyak medali dari Pekan Olahraga Daerah. ”Di rumah banyak banget medali,” katanya bangga.
Bersama istri dan kerabatnya, Agus datang dari Cimahi ke Bandung untuk memberi dukungan pada Febriyanto. Di pinggir lapangan Agus tersenyum saat Febriyanto dikalungkan medali emas di atas podium. Perjuangan satu tahun latihan untuk Peparnas ini tidak sia-sia. Febriyanto menambah koleksi medali di ajang nasional di rumahnya. ”Tinggal 200 meter sekali lagi mudah-mudahan dapet emas lagi,” katanya.