bandungekspres.co.id, CIMAHI -Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat memberikan fasilitas penunjang baru. Kedua fasilitas tersebut yakni loket pelayanan terpadu dan taman bermain bagi anak-anak. Kedua fasilitas tersebut diresmikan oleh Walikota Cimahi, Atty Suharti pada Senin (10/10/2016) di RSUD Cibabar, Jln. Amir Machmud, Cimahi, Senin (10/10/2016).
Menurut Wali Kota Cimahi Atty Suharti menyatakan, Rumah Sakit Umum Cibabat memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien Taman bermain sendiri diperuntukan khusu bagi anak-anak. Sebab, anak di bawah usia 14 tahun tidak diperbolehkan memasuki area sentral rumah sakit. “Untuk itu, RSUD Cibabab memiliki inisiatif membuat fasilitasi sebagai penunjang bagi anak-anak. Karena itu dibuat area bermain anak,” tutur Atty.
Fasilitas terbaru lainnya yakni loket pelayanan terpadu Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Loket tersebut dibuat agar antrean pasien yang mau mendaftar berobat rawat jalan tidak terlalu mengular.
Selanjutnya, kata Atty, dalam kesempatan tersebut, ada bantuan juga dari Yayaysan Peduli Kanker yang memberikan sebuha kursi roda serta oksigen bagi penderita kanker. “Rumas sakit terus berupaya meningkatkan pelayaan terbaik bagi para pasien. Tentu ini adalah awal dari pada pembangunan rumah sakit di dalam pelayanan terbaik,” kata Atty.
Sedangkan Direktur Umum (Dirut) RSUD Cibabat, Trias Nugrahadi mengklaim sekarang ini tidak ada lagi penumpukan di loket pendaftaran pasien rumah sakit semenjak pihaknya membuka loket terpadu pendaftaran BPJS Kesehatan. “sejak dibukanya loket terpadu tersebut, hanya dalam waktu dua jam saja, 500 pasein sudah bisa didaftarkan tanpa meunggu terlalu lama, “Sehingga tidak ada penumpukan di tempat pendaftaran,” kata Trias.
Sebelumnya, memang antrean pendaftaran pasien kerap menumpuk dan mengular hingga sore. Bahkan, hampir setiap hari warga sudah antre sejak subu untuk mengambil nomor antrean. Dilanjutkan Trias, setelah melakukan pendaftaran, para pasein langsung dirujuk ke poliklinik yang dituju. “Dari poliklinik kita juga mengadakan perbaikan di apoetk. Dulu hanya satu, sekarang kita pisah-pisah tergantung dari polikliniknya,” jelasnya.