bandungekspres.co.id, BANDUNG – Untuk meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa Badan Pengelolaan Masyarakat Desa (BPMPD) Jabar akan terus membentuk desa-desa emas di seluruh wilayah Kabupaten/Kota.
Kepala BPMPD Jabar Kusmayadie mengatakan, pembentukan desa emas ini merupakan ide dari buah pemikiran Profesor Aris Mukti dan pengurus Asosiasi Baitul Mal Wa Tanwil Indonesia (ABSINDO).
”Desa emas ini akan terus digalakkan pada tahun ini dan tahap awal BPMPD telah memili 20 Desa emas yang akan dijadikan project percontohan,” jelas Kusmayadi ketika ditemui disela acara Gerakam Gubernur Ngamumule Lembur, kemarin (7/10).
Menurutnya, program desa emas ini mengadopsi dari keberadaan desa-desa di Korea dan akan diterapkan di Jabar sesuai dengan potensi dan kulturnya.
Selain itu dalam memilih sebagai kriyteria desa emas yaitu desa-desa yang pernah menjuarai lomba. Sehingga desa ini memiliki kategori mandiri dan maju. ”Terpenting layak menjadi percontohan dalam pengembangannya,” ucapnya.
Kategori lainnya adalah desa tertinggal yang terletak diperbatasan dan desa yeng terletak di pesisir dan desa terpencil yang berada di daerah pegunungan. Kawasan itu, masuk dalam kategori sulit diakses tetapi memiliki keinginan ingin maju.
Kusmayadi menuturkan, dalam program desa emas ini ada beberapa treatment yang akan dilakukan tim. Dengan begitu, desa tersebut bisa tambah maju mengacu potensi desa tersebut.
”Kita akan lihat potensinya apa desa itu. Di situ akan kita kembangkan atau bisa juga dibentuk desa wisata misalnya,” ucap dia.
Lebih lanjut dirinya menuturkan, untuk menunjang keberadaan desa emas ini diperlukan anggaran. Meski, pada kenyataannya desa di Jabar tidak semuanya memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Padahal fungsi dari Bumdes ini juga sangat penting.
Kusmayadi menyebutkan, tercatat hanya ada 2.922 Bumdes dari 5313 desa yang ada di Jabar. ”Bisa saja digabungkan seperti yang pernah dilakukan di Kecamatan Leles dengan menggabungkan dua Bumdes dan memberikan manfaat untuk teknologi informasi,” kata dia.
Di tempat sama koordintor Desa Emas Iwan Agusetiawan Fuad mengatakan, program desa emas ini sebetulnya ingin membentuk masyarakat secara mental dan ahlak. Hal ini sesuai dengan program pemerintah pusat yang ingin membentuk revolusi mental.